MEDAN, DELITIMES.ID – Hasan Basri Sagala menyatakan kesiapannya menjadi calon Wakil Gubernur Sumatera Utara dengan modal dan pengalaman yang ia miliki.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala akan bertanding dengan Bobby Nasution-Surya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.
Banyak pertanyaan yang dilayangkan masyarakat terkait kapasitas dan kapabilitas Hasan untuk maju mendampingi Edy, terutama karena saingan mereka adalah calon yang dianggap punya modal besar bukan cuma sisi finansial melainkan juga dukungan kekuasaan dan partai yang “gendut’.
Tapi Hasan punya jawaban meyakinkan untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Seperti ketika dia menanggapi warganet yang bertanya pada postingan media sosialnya.
Dilihat dari akun Instagram pribadinya, @hasansagala_ pada Jumat (13/9/2024), seorang warganet dengan akun @muhammdgadingg berkomentar pada salah satu postingan Hasan yang bertajuk Belajar dari “Spirit Emak-Emak”.
“Modal apa abg mau jadi cawagub? Sanggup abg nyaingin Pak Boby nasution?” tanya pemilik akun tersebut.
Hasan menjawab lugas, bahwa setidaknya dia punya tiga modal besar yang membuatnya merasa yakin mampu.
“Terimakasih Bang Muhammad Gading, kalau ditanya modal saya saya punya modap sosial, modal keberanian, modal pertemanan terutama disini saya sudah berteman dengan Bang muhammad gading. Yg pasti kami maju utk menang bermartabat. Terimakasih Bang Muhammad Gading,” jawab Hasan.
Sementara itu, dari video pernyataan yang dikirim ke wartawan, Hasan juga menjawab seputar ongkos atau mahar politik yang biasanya diberikan calon kepada partai pengusung.
“Masyarakat tahu saya tidak ada sedikit pun membayar kepada PDIP, karena saya diperintah partai untuk mendampingi Pak Edy Rahmayadi menjadi calon wakil gubernur. Jadi sekali lagi saya tidak ada bayar apa pun, ini sudah perintah Ketua Umum PDIP,” ungkap Hasan menjawab pertanyaan pemilik akun @javierrizq.
“Habis brp bg bayar pdip?” demikian pertanyaan yang dilontarkan.
“Di PDIP tidak ada bayar-bayar begitu untuk kader partai,” sambung Hasan.
Ditegaskan juga oleh mantan Tenaga Ahli Menteri Agama ini, bahwa benar untuk menang harus punya modal uang.
“Tetapi bagi kami uang bukan segalanya. Itu prinsip kami dalam berpolitik dan berdemokrasi,” ujarnya. (EHM)