MEDAN, DELITIMES.ID – Dalam meningkatkan kualitas atlet tinju Sumut jelang PON Aceh-Sumut XXI 2024 mendatang, Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sumut menginginkan try out ke Thailand dan Filipina.
Sebab kedua negara tersebut, dinilai memiliki pembinaan yang sangat bagus dikawasan Asia Tenggara. Kedua negara ini memiliki atlet berlapis yang banyak serta perkembangan cabor tinju disana sangat bagus.
“Pusdiklat mereka sangat bagus. Artinya pembinaan atlet regenerasi terus berjalan. Sementara di Indonesia khususnya Sumut tidak memiliki pembinaan secara kontinue,” kata Kabid Binres Pertina Sumut, Biner Sidabuke saat ditemui di KONI Sumut, Rabu (18/1/2023).
Dikatakan, kendala minimnya atlet tinju lapisan kedua di Sumut, disebabkan karena minimnya event seperti yang dibuat Drs Eddy H Sibarani dibeberapa tahun silam.
“Sementara kita sendiri membutuhkan Edy H Sibarani-Edy H Sibarani lainnya agar bisa memajukan cabor tinju lewat diperbanyaknya event,” ucap Biner lagi
Menurut Biner, sudah seharusnya pembinaan ditingkatkan baik sebelum PON maupun saat ini agar ada regenerasi atlet tinju masa depan Sumut, sehingga daerah ini todak kehabisan petinju-petinju handal yang dapat dihandalkan di berbagai event baik regional, nasional bahkan internasional.
Biner kembali mengatakan, memang saat ini ada beberapa kabupaten kota yang intens (terus) menjalankan pembinaan secara serius yaitu, Sergai, Deliserdang. Namun Medan, Taput, Binjai Langkat, Tobasa lebih serius, sehingga terus melahirkan petunju-petinju potensial.
Mengenai kualitas agar meraih hasil maksimal, secara otomatis para petinju harus memiliki naluri, tehnik dan fisik serta dukungan dari pemerintah. Sebab ke-empat point itu sebagai penunjang keberhasilan seorang petinju tersebut saat bertanding.
“Dan saya optimis kabupaten-kota yang saya sebutkan di atas tadi, sudah pasti akan lebih menekankan ke-empat point itu kepada atletnya agar tidak canggung saat menghadapi lawan,” tambah Biner lagi.
Sementara saingan Sumut di PON Aceh-Sumut nantinya datang dari, Jabar, DKI, Papua, Maluku, Sulut dan ada beberapa provinsi lainnya.
“Artinya tidak bisa lagi disebut Sumut sebagai kiblat cabor tinju seperti dulu, mengingat pembinaan sudah merata,” pungkas Biner mengakhiri.
Sedangkan jadwal latihan, dilakukan setiap harinya di Pusdiklat yang dipusatkan di Jalan Teguk Bongkar Martubung Medan Labuhan. (dimitri)