MEDAN, DELITIMES.ID – Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) XI tahun 2024, berakhir, Sabtu (5/11/2022) kemarin. Kota Medan berhasil keluar sebagai juara umum dengan raihan medali sebanyak 84 emas, 45 perak dan 41 perunggu.
Disusul Deliserdang dianak tangga kedua dengan 20 medali emas, 29 perak dan 43 perunggu serta Binjai ditempat ketiga meraih 18 emas, 25 perak dan 28 medali perunggu
Maka dari event Porprovsu tersebut, bisa dijadikan sebagai alat tolak ukur bagi KONI Sumut untuk menghadapi PON Aceh-Sumut yang tinggal dua tahun kedepan.
Apalagi di PON Aceh-Sumut nanti, Sumatera Utara menargetkan masuk 5 besar nasional. Maka dari itu, pembinaan atlet setiap cabor harus benar-benar dilakukan matang agar bisa menghasilkan prestasi gemilang.
Seperti di Porprovsu, sebanyak 17 cabor dengan 256 nomor laga baik perorangan dan beregu memperebutkan 944 medali 256 emas, 256 perak dan 432 juga harus jadi acuan.
Seperti apa yang dikatakan Gubsu, Edy Rahmayadi pada saat penutupan kemarin dilapangan Astaka Disporasu, ia terus mengingatkan kepada pemerintah kabupaten dan kota agar turut mendukung pemerintah dalam mencetak atlet–atlet bertalenta. Hal ini tak lain guna mendukung sukses prestasi bagi kontingen Sumut pada PON 2024.
“Apabila ada kepedulian dari kabupaten dan kota, saya berharap ada getaran jiwa dan hati untuk para pimpinan–pimpinan di kabupaten dan kota yaitu menyiapkan atlet untuk PON 2024 di Aceh-Sumut,” pinta Gubsu.
Tidak hanya menunggu respon positif dari pemerintah, kabupaten dan kota juga melakukan pembinaan. Edy juga mengintruksikan kepada jajaran pengurus KONI Sumut agar turun langsung ke daerah–daerah dalam hal mencari bibit atlet potensial yang nanti menjadi andalan Sumut di PON 2024.
“Kepada Ketua KONI dan jajarannya, terus lakukan evaluasi, kita masih punya waktu. Kita keliling ke kabupaten dan kota. Kalau bupati dan walikota tak bisa, maka kita yang menggerakkannya. Ketua KONI Sumut, saya perintahkan untuk datang ke kabupaten dan kota untuk menggerakkan rakyatnya untuk berolahraga sehinga kita punya bibit–bibit atlet yang bisa diharapkan,” kata mantan Pangkostrad tersebut.
Sebelumnya Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis juga meminta kepada seluruh atlet untuk agar tak berpuas diri atas prestasi di Porprovsu. Sebab dua tahun yang ada jelang PON, kiranya seluruh atlet kembali berlatih secara rutin.
“PON menyisakan dua tahun lagi. Saya harap, seluruh atlet bisa lebih keras berlatih dan jaga kondisi. Dan kita bangga, saat ini sudah ada ratusan atlet Sumut masuk dalam kategori elite. Sehingga diharapkan pada 2024 bisa bertambah,” kata Jhon.
Sementara menurut Jhon, ajang Porprovsu tak lain pihaknya ingin melihat sejauh mana perkembangan cabor di 33 Kab/Kota di Sumut yang dilakukan ewat pembinaan dengan menggunakan sistim promosi dan degradasi.
“Untuk itulah diingatkan kepada seluruh atlet yang berlaga di Porprivsu XI kalau kalah di final tentu ada pertimbangan. Tapi kalau kalah diawal, ya harus diganti,” ucap Jhon lagi.
Sebab Porprovsu tak lain sebagai langkah awal KONI Sumut untuk menyiapkan para atlet menghadapi PON 2024. Dan hal inilah yang menjadi target utama Porprovsu, sebagai kesiapan bersaing di PON 2024 Aceh-Sumut mendatang.
Berpindah Tempat
Sementara perlukah pelaksanaan Poprovsu digelar secara berpindah tempat?. Untuk itulah Ketua Pengcab PTMSI Kab Karo, Mirton Ketaren mengatakan, sangat setuju sekali ajang empat tahun sebagai miniatur PON tersebut bagi Sumut digelar disetiap kabupaten kota di Sumut kedepannya.
“Sebab dengan pindah pelaksanaan, sudah pasti sebagai tuan rumah akan membenahi daerahnya lewat pembangunan sarana dan prasarana,” katanya serius.
Sama Sekum PASI Sumut, Drs Suharjo MPd dan dua pelatih atletik, Welki Saragih (Taput) serta Nofrendi Sipayung (Simalungun) yang ditemui di stadion Mini Unimed, Minggu (6/11/2022) menyatakan setuju sekali Porprovsu digelar tidak pada satu tempat saja.
“Kita ambil contoh yang dilakukan Provinsi Bangka Blitung, event seperti Porprovsu digelar secara berpindah-pindah, sehingga setiap kabupaten kotanya sudah memiliki stadion masing-masing yang didalamnya ada lintasan,” katanya serius.
Menurutnya, memang untuk hal itu Provsu terlebih dahulu duduk bersama mengingat PAD setiap kabupaten kota di Sumut tidak sama besar jumlahnya.
“Tapi kalau bisa harus menjadi pembahasan mengingat selain menggelorakan olahraga ke masyarakat dengan terciptanya regenerasi atlet, dan menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba juga menghidupkan seluruh sektor ekonomi kerakyatan,” pungkas Harjo yang diaminkan Welki dan Nopendri. (dimitri)