Stefani Atlet Dancesport Sumut, Berawal dari Wedding Dancer hingga Medali Emas PON

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

MEDAN, DELITIMES.ID – Kerja keras dan perjuangan panjang Stefani, atlet Dancesport asal Sumatera Utara (Sumut), membuahkan hasil manis medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

Setelah bertahun-tahun berlatih keras, Stefani berhasil merebut medali emas di kategori Line Dancesport Cha Cha Jive, Selasa (10/9/2024) di Hotel Santika Dyandra, Medan.

Wanita berambut pendek ini pantang menyerah, setelah sukses emas di kategori Line Dancesport Cha Cha Jive, Stefani menargetkan medali yang sama di Line Dancesport Samba Rumba. 

“Jadi hari ini main lagi untuk kategori Line Dancesport Samba Rimba. Karena saya mengikuti dua kategori. Atlet Dancesport hanya boleh ikut maksimal dua kelas,” jelas Stefani, Rabu (11/9/2024).

Stefani menceritakan, menekuni dancesport sejak SMA. Menurutnya saat itu termasuk terlambat di usia yang sudah menginjak remaja.

Namun, sejatinya, dirinya sudah mencintai duani tari sejak lama. Awalnya, dia tampil di acara-acara pernikaha sebagai wedding dancer.

“Saya mulai menari sejak SMA kelas tiga, mungkin agak terlambat, tapi saya tekuni. Saya mau berusaha karena saya percaya bisa,” ungkapnya.

Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Stefani mengakui bahwa dukungan dari orang-orang terdekatnya tidak mudah didapat. Banyak yang meragukan keputusannya karena biaya besar yang harus dikeluarkan, terutama untuk mengikuti kompetisi di luar negeri.

“Saya sering berangkat ke luar negeri, dan itu butuh biaya. Banyak yang tidak mendukung, tapi saya yakin suatu saat akan membuktikan bahwa saya bisa,” ungkapnya.

Kegigihan Stefani akhirnya membuahkan hasil pada PON di Jawa Barat, ketika ia berhasil meraih medali perak. 

Prestasi ini menjadi titik balik yang membuat orang-orang di sekelilingnya mulai memberikan dukungan penuh. Sejak saat itu, latihan kerasnya semakin intensif, dengan target besar: medali emas di PON XXI.

“Dansa itu kelihatannya mudah, tapi tekniknya sulit. Mulai dari keseimbangan tubuh, kecepatan, hingga stamina yang luar biasa. Apalagi kita dansa menggunakan high heels, sangat rentan cedera,” ujar Stefani.

Tetapi, hal tersebut tidak membuatnya gentar. Selama dua tahun terakhir, ia berlatih tanpa henti setiap hari. Latihan intens yang dilakukan siang hingga malam menjadi bagian dari rutinitasnya, hingga akhirnya ia berhasil meraih kemenangan gemilang di PON XXI.

Medali emas yang diraih Stefani menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad yang kuat bisa membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Ia merasa terharu dan bersyukur atas pencapaian ini.

“Saya bersyukur kepada Tuhan. Ini buah dari kerja keras selama ini. Perasaan saya campur aduk—senang, terharu, dan sedih semuanya jadi satu. Tapi yang paling penting adalah melakukan yang terbaik,” tuturnya.

Stefani berharap medali emas yang diraihnya bukan hanya tentang kemenangan pribadi, tapi juga inspirasi bagi para atlet muda lainnya, bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil. (EHM)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stefani Atlet Dancesport Sumut, Berawal dari Wedding Dancer hingga Medali Emas PON

MEDAN, DELITIMES.ID – Kerja keras dan perjuangan panjang Stefani, atlet Dancesport asal Sumatera Utara (Sumut), membuahkan hasil manis medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

Setelah bertahun-tahun berlatih keras, Stefani berhasil merebut medali emas di kategori Line Dancesport Cha Cha Jive, Selasa (10/9/2024) di Hotel Santika Dyandra, Medan.

Wanita berambut pendek ini pantang menyerah, setelah sukses emas di kategori Line Dancesport Cha Cha Jive, Stefani menargetkan medali yang sama di Line Dancesport Samba Rumba. 

“Jadi hari ini main lagi untuk kategori Line Dancesport Samba Rimba. Karena saya mengikuti dua kategori. Atlet Dancesport hanya boleh ikut maksimal dua kelas,” jelas Stefani, Rabu (11/9/2024).

Stefani menceritakan, menekuni dancesport sejak SMA. Menurutnya saat itu termasuk terlambat di usia yang sudah menginjak remaja.

Namun, sejatinya, dirinya sudah mencintai duani tari sejak lama. Awalnya, dia tampil di acara-acara pernikaha sebagai wedding dancer.

“Saya mulai menari sejak SMA kelas tiga, mungkin agak terlambat, tapi saya tekuni. Saya mau berusaha karena saya percaya bisa,” ungkapnya.

Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Stefani mengakui bahwa dukungan dari orang-orang terdekatnya tidak mudah didapat. Banyak yang meragukan keputusannya karena biaya besar yang harus dikeluarkan, terutama untuk mengikuti kompetisi di luar negeri.

“Saya sering berangkat ke luar negeri, dan itu butuh biaya. Banyak yang tidak mendukung, tapi saya yakin suatu saat akan membuktikan bahwa saya bisa,” ungkapnya.

Kegigihan Stefani akhirnya membuahkan hasil pada PON di Jawa Barat, ketika ia berhasil meraih medali perak. 

Prestasi ini menjadi titik balik yang membuat orang-orang di sekelilingnya mulai memberikan dukungan penuh. Sejak saat itu, latihan kerasnya semakin intensif, dengan target besar: medali emas di PON XXI.

“Dansa itu kelihatannya mudah, tapi tekniknya sulit. Mulai dari keseimbangan tubuh, kecepatan, hingga stamina yang luar biasa. Apalagi kita dansa menggunakan high heels, sangat rentan cedera,” ujar Stefani.

Tetapi, hal tersebut tidak membuatnya gentar. Selama dua tahun terakhir, ia berlatih tanpa henti setiap hari. Latihan intens yang dilakukan siang hingga malam menjadi bagian dari rutinitasnya, hingga akhirnya ia berhasil meraih kemenangan gemilang di PON XXI.

Medali emas yang diraih Stefani menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad yang kuat bisa membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Ia merasa terharu dan bersyukur atas pencapaian ini.

“Saya bersyukur kepada Tuhan. Ini buah dari kerja keras selama ini. Perasaan saya campur aduk—senang, terharu, dan sedih semuanya jadi satu. Tapi yang paling penting adalah melakukan yang terbaik,” tuturnya.

Stefani berharap medali emas yang diraihnya bukan hanya tentang kemenangan pribadi, tapi juga inspirasi bagi para atlet muda lainnya, bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil. (EHM)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *