Tokoh Al Washliyah Percaya Kabareskrim Tak Terlibat Mafia Tambang

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

JAKARTA, DELITIMES.ID – Keluarga Besar Al Washliyah Sumut yakin Kabareskrim tidak terlibat di tambang ilegal. Gawat kalau Kapolri lebih percaya terhadap geng Sambo ketimbang Kabareskrim. Kasus pembunuhan Brigadir J adalah bukti nyata kelompok Ferdy Sambo terbiasa merekayasa kasus demi kepentingan kelompoknya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut, Alim Nur Nasution, Minggu (27/11). Alim Nur mengatakan, munculnya nama Kabareskrim Agus Andrianto dikasus tambang ilegal adalah fitnah dan motifnya pasti untuk balas dendam.

“Pengakuan Ismail Bolong yang dipaksa Brigjen Hendra untuk memfitnah Pak Agus sudah sangat jelas jadi bukti. Pak Agus berani bongkar kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Sambo dan Hendra, kini mereka balas dendam dengan fitnah Pak Agus,” kata Alim Nur.

“Kalau kemudian dipaksakan nama Agus Andrianto terlibat di tembang ilegal, berarti isu miring geng Sambo masih sangat berkuasa di Mabes Polri itu benar. Tapi Al Washliyah sangat yakin institusi Polri jauh lebih kuat dan solid, tak bisa dipecah belah oleh kelompok Sambo yang ingin balas dendam, serta ini momentum pimpinan Polri untuk membereskan isu perang Bintang yang kemarin sempat disampaikan Menkopolhukam Prof Mahfud MD,” tutup Alim.

Alim Nur Nasution juga mendesak kepada Presiden Jokowi untuk membentuk Satuan Tugas Khusus atau apapun namanya untuk menuntaskan ragam masalah di internal Polri. Ada Konsorsium 303 yang sampai hari ini belum jelas, belakang muncul geng peredaran narkoba Jenderal Teddy Minahasa dan terakhir ini kasus tambang ilegal.

“Pak Kapolri terlihat tidak mampu menuntaskan ini dan hanya Pak Jokowi yang mampu tuntaskan masalah ini. Jika masalah ini masih ditangani Polri maka masing-masing akan tersandera dan tidak akan pernah tuntas,” kata Alim.

Lanjut Alim, hal ini sangat mengkhawatirkan dan jika terlalu lama dibiarkan berlarut, maka Perang Bintang di Institusi Polri terus berlanjut.

Menurutnya, jika masalah ini tidak diambil alih Pak Jokowi, maka citra Polri akan semakin terpuruk, tidak akan ada lagi yang percaya pada institusi ini. Kita harus berani bersih dan semua ini bisa tuntas hanya dengan menggunakan tangan Pak Jokowi.

Tokoh Alwasliyah Percaya Kabareskrim Tak Terlibat Mafia Tambang

JAKARTA – Keluarga Besar Al Washliyah Sumut yakin Kabareskrim tidak terlibat di tambang ilegal. Gawat kalau Kapolri lebih percaya terhadap geng Sambo ketimbang Kabareskrim. Kasus pembunuhan Brigadir J adalah bukti nyata kelompok Ferdy Sambo terbiasa merekayasa kasus demi kepentingan kelompoknya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut, Alim Nur Nasution, Minggu (27/11). Alim Nur mengatakan, munculnya nama Kabareskrim Agus Andrianto dikasus tambang ilegal adalah fitnah dan motifnya pasti untuk balas dendam.

“Pengakuan Ismail Bolong yang dipaksa Brigjen Hendra untuk memfitnah Pak Agus sudah sangat jelas jadi bukti. Pak Agus berani bongkar kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Sambo dan Hendra, kini mereka balas dendam dengan fitnah Pak Agus,” kata Alim Nur.

“Kalau kemudian dipaksakan nama Agus Andrianto terlibat di tembang ilegal, berarti isu miring Geng Sambo masih sangat berkuasa di Mabes Polri itu benar. Tapi Al Washliyah sangat yakin institusi Polri jauh lebih kuat dan solid, tak bisa dipecah belah oleh kelompok Sambo yang ingin balas dendam, serta ini momentum pimpinan Polri untuk membereskan isu perang Bintang yang kemarin sempat disampaikan Menkopolhukam Prof Mahfud MD,” kata Alim.

Alim Nur Nasution juga mendesak kepada Presiden Jokowi untuk membentuk Satuan Tugas Khusus atau apapun namanya untuk menuntaskan ragam masalah di internal Polri. Ada Konsorsium 303 yang sampai hari ini belum jelas, belakang muncul geng peredaran narkoba Jenderal Teddy Minahasa dan terakhir ini kasus tambang ilegal.

“Pak Kapolri terlihat tidak mampu menuntaskan ini dan hanya Pak Jokowi yang mampu tuntaskan masalah ini. Jika masalah ini masih ditangani Polri maka masing-masing akan tersandera dan tidak akan pernah tuntas,” kata Alim.

Lanjut Alim, hal ini sangat mengkhawatirkan dan jika terlalu lama dibiarkan berlarut, maka Perang Bintang di Institusi Polri terus berlanjut.

Menurutnya, jika masalah ini tidak diambil alih Jokowi, maka citra Polri akan semakin terpuruk, tidak akan ada lagi yang percaya pada institusi ini. Kita harus berani bersih dan semua ini bisa tuntas hanya dengan menggunakan tangan Pak Jokowi. (red)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tokoh Al Washliyah Percaya Kabareskrim Tak Terlibat Mafia Tambang

JAKARTA, DELITIMES.ID – Keluarga Besar Al Washliyah Sumut yakin Kabareskrim tidak terlibat di tambang ilegal. Gawat kalau Kapolri lebih percaya terhadap geng Sambo ketimbang Kabareskrim. Kasus pembunuhan Brigadir J adalah bukti nyata kelompok Ferdy Sambo terbiasa merekayasa kasus demi kepentingan kelompoknya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut, Alim Nur Nasution, Minggu (27/11). Alim Nur mengatakan, munculnya nama Kabareskrim Agus Andrianto dikasus tambang ilegal adalah fitnah dan motifnya pasti untuk balas dendam.

“Pengakuan Ismail Bolong yang dipaksa Brigjen Hendra untuk memfitnah Pak Agus sudah sangat jelas jadi bukti. Pak Agus berani bongkar kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Sambo dan Hendra, kini mereka balas dendam dengan fitnah Pak Agus,” kata Alim Nur.

“Kalau kemudian dipaksakan nama Agus Andrianto terlibat di tembang ilegal, berarti isu miring geng Sambo masih sangat berkuasa di Mabes Polri itu benar. Tapi Al Washliyah sangat yakin institusi Polri jauh lebih kuat dan solid, tak bisa dipecah belah oleh kelompok Sambo yang ingin balas dendam, serta ini momentum pimpinan Polri untuk membereskan isu perang Bintang yang kemarin sempat disampaikan Menkopolhukam Prof Mahfud MD,” tutup Alim.

Alim Nur Nasution juga mendesak kepada Presiden Jokowi untuk membentuk Satuan Tugas Khusus atau apapun namanya untuk menuntaskan ragam masalah di internal Polri. Ada Konsorsium 303 yang sampai hari ini belum jelas, belakang muncul geng peredaran narkoba Jenderal Teddy Minahasa dan terakhir ini kasus tambang ilegal.

“Pak Kapolri terlihat tidak mampu menuntaskan ini dan hanya Pak Jokowi yang mampu tuntaskan masalah ini. Jika masalah ini masih ditangani Polri maka masing-masing akan tersandera dan tidak akan pernah tuntas,” kata Alim.

Lanjut Alim, hal ini sangat mengkhawatirkan dan jika terlalu lama dibiarkan berlarut, maka Perang Bintang di Institusi Polri terus berlanjut.

Menurutnya, jika masalah ini tidak diambil alih Pak Jokowi, maka citra Polri akan semakin terpuruk, tidak akan ada lagi yang percaya pada institusi ini. Kita harus berani bersih dan semua ini bisa tuntas hanya dengan menggunakan tangan Pak Jokowi.

Tokoh Alwasliyah Percaya Kabareskrim Tak Terlibat Mafia Tambang

JAKARTA – Keluarga Besar Al Washliyah Sumut yakin Kabareskrim tidak terlibat di tambang ilegal. Gawat kalau Kapolri lebih percaya terhadap geng Sambo ketimbang Kabareskrim. Kasus pembunuhan Brigadir J adalah bukti nyata kelompok Ferdy Sambo terbiasa merekayasa kasus demi kepentingan kelompoknya.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut, Alim Nur Nasution, Minggu (27/11). Alim Nur mengatakan, munculnya nama Kabareskrim Agus Andrianto dikasus tambang ilegal adalah fitnah dan motifnya pasti untuk balas dendam.

“Pengakuan Ismail Bolong yang dipaksa Brigjen Hendra untuk memfitnah Pak Agus sudah sangat jelas jadi bukti. Pak Agus berani bongkar kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Sambo dan Hendra, kini mereka balas dendam dengan fitnah Pak Agus,” kata Alim Nur.

“Kalau kemudian dipaksakan nama Agus Andrianto terlibat di tembang ilegal, berarti isu miring Geng Sambo masih sangat berkuasa di Mabes Polri itu benar. Tapi Al Washliyah sangat yakin institusi Polri jauh lebih kuat dan solid, tak bisa dipecah belah oleh kelompok Sambo yang ingin balas dendam, serta ini momentum pimpinan Polri untuk membereskan isu perang Bintang yang kemarin sempat disampaikan Menkopolhukam Prof Mahfud MD,” kata Alim.

Alim Nur Nasution juga mendesak kepada Presiden Jokowi untuk membentuk Satuan Tugas Khusus atau apapun namanya untuk menuntaskan ragam masalah di internal Polri. Ada Konsorsium 303 yang sampai hari ini belum jelas, belakang muncul geng peredaran narkoba Jenderal Teddy Minahasa dan terakhir ini kasus tambang ilegal.

“Pak Kapolri terlihat tidak mampu menuntaskan ini dan hanya Pak Jokowi yang mampu tuntaskan masalah ini. Jika masalah ini masih ditangani Polri maka masing-masing akan tersandera dan tidak akan pernah tuntas,” kata Alim.

Lanjut Alim, hal ini sangat mengkhawatirkan dan jika terlalu lama dibiarkan berlarut, maka Perang Bintang di Institusi Polri terus berlanjut.

Menurutnya, jika masalah ini tidak diambil alih Jokowi, maka citra Polri akan semakin terpuruk, tidak akan ada lagi yang percaya pada institusi ini. Kita harus berani bersih dan semua ini bisa tuntas hanya dengan menggunakan tangan Pak Jokowi. (red)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *