Dari Osaka, Nur Rindukan Bunyi Kembang Api Bersama Keluarga

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

OSAKA, DELITIMES.ID – Kebiasaan disetiap pergantian malam tahun baru merupakan moment yang ditunggu – tunggu seluruh masyarakat di seluruh dunia. Apalagi pergantian tahun itu ada pesta kembang api dan hiburan lainnya.

Begitu juga, pergantian tahun tersebut pun turut dirasakan oleh masyarakat yang berada di negara Jepang.

Namun, perayaan pergantian tahun baru di Negeri Sakura itu tidak seperti apa yang dilakukan oleh kebanyakan masyakat dunia, khususnya yang berada di Indonesia.

Seperti apa yang dikatakan Nur Elysah Manik, salah seorang warga Kota Medan yang bekerja di Kota Osaka, Jepang selama hampir 5 tahun bahwa pada pergantian tahun baru, suasana di kota tersebut tampak sepi dan jauh dari kata keramaian.

“Kalau disini itu enggak ada pesta kembang api. Bahkan sepi sekali suasana kota pada malam tahun baru,” kata Nur melalui telepon seluler, Senin (2/1).

Dirinya mengatakan, masyarakat asli Jepang cenderung pergi ke kuil untuk beribadah dan berkumpul dengan keluarganya.

“Biasanya mereka (masyarakat Jepang) pergi ke kuil – kuil, atau berkumpul bersama keluarga sambil menyantap Osechi. Osechi itu makanan yang wajib pada pergantian tahun baru,” ucapnya.

Adapun keseharian, Nur selama perayaan tahun baru, Mahasiswa Sastra Jepang USU ini lebih memilih berkumpul bersama teman-temannya yang juga berasal dari Indonesia.

“Kalau saya sih lebih memilih untuk pribadi seperti berkumpul bersama teman – teman, ” Ucapnya.

Nur pun sangat merindukan suasana di Kota Medan dalam perayaan tahun baru, terutama bunyi kembang api dan berkumpul dengan keluarga.

Untuk itulah ia berharap suatu hari nanti dapat merayakan pergantian tahun baru di Kota Medan bersama keluarga

Sementara Ibunda Nur Alysah Manik, Wati Suryani yang bertempat tinggal di Jalan Maluku Medan mengatakan, benar kalau Nur merindukan bunyi kembang api disaat pergantian tahun. Apalagi, Nur selalu bertanya bagaimana suasana pergantian tahun di Medan.

“Dia sangat merindukan bunyi kembang api disaat pergantian tahun, karena di Osaka tidak ada seperti itu,” kata Wati.

Dikatakan, dulu sewaktu Nur masih anak- anak suka bermain kembang api bersama teman-teman seusianya. Namun setelah bekerja di Jepang, ia tak menemukan hal itu lagi.

“Makanya saya selalu kirim vedeo pergantian tahun kepada nya baik vedeo pesta kembang api maupun vedeo kumpul keluarga agar dia bisa merasakannya walau dari kejauhan,” pungkas Wati mengakhiri. (dimitri)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

No Content Available

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dari Osaka, Nur Rindukan Bunyi Kembang Api Bersama Keluarga

OSAKA, DELITIMES.ID – Kebiasaan disetiap pergantian malam tahun baru merupakan moment yang ditunggu – tunggu seluruh masyarakat di seluruh dunia. Apalagi pergantian tahun itu ada pesta kembang api dan hiburan lainnya.

Begitu juga, pergantian tahun tersebut pun turut dirasakan oleh masyarakat yang berada di negara Jepang.

Namun, perayaan pergantian tahun baru di Negeri Sakura itu tidak seperti apa yang dilakukan oleh kebanyakan masyakat dunia, khususnya yang berada di Indonesia.

Seperti apa yang dikatakan Nur Elysah Manik, salah seorang warga Kota Medan yang bekerja di Kota Osaka, Jepang selama hampir 5 tahun bahwa pada pergantian tahun baru, suasana di kota tersebut tampak sepi dan jauh dari kata keramaian.

“Kalau disini itu enggak ada pesta kembang api. Bahkan sepi sekali suasana kota pada malam tahun baru,” kata Nur melalui telepon seluler, Senin (2/1).

Dirinya mengatakan, masyarakat asli Jepang cenderung pergi ke kuil untuk beribadah dan berkumpul dengan keluarganya.

“Biasanya mereka (masyarakat Jepang) pergi ke kuil – kuil, atau berkumpul bersama keluarga sambil menyantap Osechi. Osechi itu makanan yang wajib pada pergantian tahun baru,” ucapnya.

Adapun keseharian, Nur selama perayaan tahun baru, Mahasiswa Sastra Jepang USU ini lebih memilih berkumpul bersama teman-temannya yang juga berasal dari Indonesia.

“Kalau saya sih lebih memilih untuk pribadi seperti berkumpul bersama teman – teman, ” Ucapnya.

Nur pun sangat merindukan suasana di Kota Medan dalam perayaan tahun baru, terutama bunyi kembang api dan berkumpul dengan keluarga.

Untuk itulah ia berharap suatu hari nanti dapat merayakan pergantian tahun baru di Kota Medan bersama keluarga

Sementara Ibunda Nur Alysah Manik, Wati Suryani yang bertempat tinggal di Jalan Maluku Medan mengatakan, benar kalau Nur merindukan bunyi kembang api disaat pergantian tahun. Apalagi, Nur selalu bertanya bagaimana suasana pergantian tahun di Medan.

“Dia sangat merindukan bunyi kembang api disaat pergantian tahun, karena di Osaka tidak ada seperti itu,” kata Wati.

Dikatakan, dulu sewaktu Nur masih anak- anak suka bermain kembang api bersama teman-teman seusianya. Namun setelah bekerja di Jepang, ia tak menemukan hal itu lagi.

“Makanya saya selalu kirim vedeo pergantian tahun kepada nya baik vedeo pesta kembang api maupun vedeo kumpul keluarga agar dia bisa merasakannya walau dari kejauhan,” pungkas Wati mengakhiri. (dimitri)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

No Content Available

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *