Edy Rahmayadi Bicara Sosok Prabowo, dan Kelakarnya Soal Dukungan Gerindra: Gak Dukung, Aku Laporkan!

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

MEDAN, DELITIMES.ID – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Edy Rahmayadi terlihat semangat berbicara di forum Temu Ramah Kebangsaan dan Konsolidasi Partai Gerindra di Medan, Kamis (18/11/2022) kemarin.

Walau mengaku tak punya agenda hadir di acara tersebut, namun dia menyatakan memaksakan datang. “Tak ada agenda hadir di sini, karena undangannya mendadak. Tapi saya harus datang, dibelokkan kemari sebelum ke acara lain,” katanya.

Soalnya, dia berucap, Partai Gerindra ini spesial bagi dia. Tanpa mengecilkan partai lain, karena sebagai gubernur dia adalah pembina politik.

“Gerindra adalah partai pertama yang mendukung saya, waktu pencalonan lalu,” itu alasannya. Tentu dengan alasan-alasan lain, mulai dari kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra H Prabowo Subianto – yang notabene senior dan komandannya saat tugas di TNI lalu, juga dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut H Gus Irawan Pasaribu.

“Di sini Pak Gus ketua, tapi di Ikatan Alumni SMAN1, saya ketuanya. Walaupun di situ saya menggantikan Pak Gus,” ucapanya, disambut tawa hadirin.

Edy pun berkelakar lagi, kali ini ‘nyerempet’ soal dukungan politik.

“Gak apa-apa kalau saya tak didukung (Gerindra Sumut). Aku laporkan nanti (ke Prabowo),” ujarnya disambut riuh tawa dan tepuk tangan. Asosiasi hadirin pasti ke Pilkada berikutnya.

Ya, Edy mengaku sangat kenal Prabowo, begitupun sebaliknya. “Saat saya belum memutuskan maju jadi gubernur, Pak Prabowo duluan memanggil saya; Kamu mau maju? Saya bilang, siap Pak!” dia berkisah.

Mulailah, Edy berkisah soal sosok Prabowo yang dia kenal memiliki semangat kebangsaan kuat.

“Kalau cerita kebangsaan, Prabowo itu lah orangnya yang benar-benar secara fisik beliau lakukan, secara teori beliau sangat mahir,” kata Edy.

Edy mengatakan hal itu karena melihat Prabowo yang tetap aktif ke lapangan saat di militer meski menjadi menantu dari Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa.

“Walaupun pada saat itu beliau seorang menantu Presiden, tetapi beliau itu turun ke lapangan. Jadi pasti, sebenarnya ini pasti. Saya tidak berkampanye, karena saya pembina politik. Saya cerita riil,” ucap Edy.

Setelah itu, Edy berbicara tentang sistem demokrasi di Indonesia saat ini. Edy mengatakan saat ini demokrasi di Indonesia menggunakan sistem pemilihan langsung.

Di demokrasi dengan sistem pemilihan langsung ini, kata Edy, semua warga negara memiliki hak suara yang sama dalam Pemilu.

Karena hal itu, Edy mengatakan Gerindra harus mengambil dukungan dari semua kalangan untuk bisa memenangkan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2024.

“Gerindra dalam rangka kumpul hari ini pasti membicarakan untuk kemenangan presiden. Sudah pasti, tadi sudah teriak Prabowo presiden!” sebut Edy.

“Tapi yang teriak presiden itu hanya Gerindra, berapa jumlah Gerindra ini, saya bukan mengecilkan, dari 270 juta rakyat Indonesia ini, hampir 200 juta punya hak suara. Jadi kalau Gerindra berpikir Gerindra tok yang memilih Prabowo, tak menang-menang dia,” sambungnya.

Edy mengatakan Gerindra harus mengajak partai-partai lain untuk mendukung Prabowo. Selain itu, Gerindra juga harus mencari dukungan dari berbagai kalangan.

“Karena di bilik suara itu, mau pelacur ataupun ustaz sama haknya,” jelas Edy. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edy Rahmayadi Bicara Sosok Prabowo, dan Kelakarnya Soal Dukungan Gerindra: Gak Dukung, Aku Laporkan!

MEDAN, DELITIMES.ID – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Edy Rahmayadi terlihat semangat berbicara di forum Temu Ramah Kebangsaan dan Konsolidasi Partai Gerindra di Medan, Kamis (18/11/2022) kemarin.

Walau mengaku tak punya agenda hadir di acara tersebut, namun dia menyatakan memaksakan datang. “Tak ada agenda hadir di sini, karena undangannya mendadak. Tapi saya harus datang, dibelokkan kemari sebelum ke acara lain,” katanya.

Soalnya, dia berucap, Partai Gerindra ini spesial bagi dia. Tanpa mengecilkan partai lain, karena sebagai gubernur dia adalah pembina politik.

“Gerindra adalah partai pertama yang mendukung saya, waktu pencalonan lalu,” itu alasannya. Tentu dengan alasan-alasan lain, mulai dari kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra H Prabowo Subianto – yang notabene senior dan komandannya saat tugas di TNI lalu, juga dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut H Gus Irawan Pasaribu.

“Di sini Pak Gus ketua, tapi di Ikatan Alumni SMAN1, saya ketuanya. Walaupun di situ saya menggantikan Pak Gus,” ucapanya, disambut tawa hadirin.

Edy pun berkelakar lagi, kali ini ‘nyerempet’ soal dukungan politik.

“Gak apa-apa kalau saya tak didukung (Gerindra Sumut). Aku laporkan nanti (ke Prabowo),” ujarnya disambut riuh tawa dan tepuk tangan. Asosiasi hadirin pasti ke Pilkada berikutnya.

Ya, Edy mengaku sangat kenal Prabowo, begitupun sebaliknya. “Saat saya belum memutuskan maju jadi gubernur, Pak Prabowo duluan memanggil saya; Kamu mau maju? Saya bilang, siap Pak!” dia berkisah.

Mulailah, Edy berkisah soal sosok Prabowo yang dia kenal memiliki semangat kebangsaan kuat.

“Kalau cerita kebangsaan, Prabowo itu lah orangnya yang benar-benar secara fisik beliau lakukan, secara teori beliau sangat mahir,” kata Edy.

Edy mengatakan hal itu karena melihat Prabowo yang tetap aktif ke lapangan saat di militer meski menjadi menantu dari Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa.

“Walaupun pada saat itu beliau seorang menantu Presiden, tetapi beliau itu turun ke lapangan. Jadi pasti, sebenarnya ini pasti. Saya tidak berkampanye, karena saya pembina politik. Saya cerita riil,” ucap Edy.

Setelah itu, Edy berbicara tentang sistem demokrasi di Indonesia saat ini. Edy mengatakan saat ini demokrasi di Indonesia menggunakan sistem pemilihan langsung.

Di demokrasi dengan sistem pemilihan langsung ini, kata Edy, semua warga negara memiliki hak suara yang sama dalam Pemilu.

Karena hal itu, Edy mengatakan Gerindra harus mengambil dukungan dari semua kalangan untuk bisa memenangkan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2024.

“Gerindra dalam rangka kumpul hari ini pasti membicarakan untuk kemenangan presiden. Sudah pasti, tadi sudah teriak Prabowo presiden!” sebut Edy.

“Tapi yang teriak presiden itu hanya Gerindra, berapa jumlah Gerindra ini, saya bukan mengecilkan, dari 270 juta rakyat Indonesia ini, hampir 200 juta punya hak suara. Jadi kalau Gerindra berpikir Gerindra tok yang memilih Prabowo, tak menang-menang dia,” sambungnya.

Edy mengatakan Gerindra harus mengajak partai-partai lain untuk mendukung Prabowo. Selain itu, Gerindra juga harus mencari dukungan dari berbagai kalangan.

“Karena di bilik suara itu, mau pelacur ataupun ustaz sama haknya,” jelas Edy. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *