MEDAN, DELITIMES.ID – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Utara, Dr Naslindo Sirait SE MM hadir langsung memberikan sosialisasi dan pendidikan perkoperasian kepada Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU).
Naslindo Sirait bersama sejumlah staf datang ke lokasi acara di Cafe Brunei Jalan Kapten Rahmad Budin Pasar V Medan Marelan, Jumat (21/6/2024) menghadiri undangan Ketua SNNU Sumut Zulkarnain SE MSc MAg guna memberi pencerahan kepada para nelayan anggota mereka yang berencana mendirikan koperasi.
Turut hadir pengurus SNNU Sumut lainnya seperti Sekretaris Emil Hardi, Wakil Ketua Putra Pratama, Ramlan Taufik, juga para nelayan dari Medan Belawan, Medan Marelan, Hamparan Perak, serta Langkat.
Pada kesempatan itu Zulkarnain menyampaikan bahwa SNNU ingin mengambil peran yang lebih luas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“Kami telah menjalankan berbagai program, tapi kami rasa sangat perlu didirikan koperasi yang bisa mengambil peran lebih luas dalam upaya peningkatan ekonomi para nelayan,” kata Ustadz Zul.
Sebagaimana juga harapan Lukman Hakim, perwakilan nelayan dari Langkat, bahwa mereka ingin naik kelas.
“Baik dari segi pendidikan, dan tentunya juga pendapatan. Di laut kami juga mengalami banyak kendala dan persoalan, karena itu kami berharap mrndapatkan solusi agar bisa lebih optimal dalam menjalankan usaha,” ucapnya.

Atas hal-hal tersebut, Naslindo Sirait mengungkapkan bahwa dia sudah banyak berjalan ke berbagai daerah dan mendapati umumnya persoalan nelayan sama.
“Nelayan kerja siang malam mencari ikan di laut, tapi hasilnya tidak maksimal untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” ungkap Naslindo.
Persoalannya adalah, sambung Naslindo, bahwa ternyata kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, harus ada perkumpulan yang permanen untuk bisa berusaha.
“Memang selama ini sudah ada kelompok nelayan, tapi kelompok itu terkendala ketika ingin melakukan kegiatan-kegiatan usaha. Karena dalam peraturan ada fua jenis badan hukum yang legal untuk usaha, yakni perseroan terbatas serta koperasi,” paparnya.
Dia mengungkapkan lagi, bahwa selama ini nelayan selalu takluk dengan pemilik modal atau tengkulak.
“Karena itu, peran koperasi di sini yang dibentuk langsung oleh nelayan itu sendiri, diharapkan bisa menjadi solusi. Karena memang kita sendiri yang bisa mrmperbaiki nasib kita,” ujarnya.
Dengan prinsip-prinsip koperasi yakni gotong rotong dan solidaritas, nelayan bisa membangun usaha-usaha produktif bersama yang langsung mendukung kebutuhan untuk kegiatan menangkap ikan.
“Misalnya dalam hal distribusi BBM bersubsidi, es serta kebutuhan akan perahu atau sampan dan alat tangkap, semuanya bisa disediakan langsung oleh koperasi dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Naslindo.
Dari pertemuan hari itu, disepakati untuk dilakukan pertemuan lanjutan guna teknis pembentukan koperasi, pemilihan pengurus dan hal-hal lain terkait kegiatan usahanya. (ehm)