BELAWAN, DELITIMES.ID – Hari ini, Jumat (16/9/2022), kapal pembangkit listrik asal Turki, Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan meninggalkan perairan Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, setelah sejak bulan Mei 2017 berada di sana.
Selama ini pula, kapal pembangkit listrik tersebut telah membantu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memenuhu kebutuhan pasokan listrik untuk wilayah Sumatera Bagian Utara.
Lalu bagaimana nasib perlistrikan di daerah ini usai kapal tersebut pulang ke negara asalnya?
Dengan kondisi pembangkit listrik yang dimiliki PLN saat ini, apa mampu menstabilkan pasokan atau malah kekurangan sehingga kembali menerapkan pemadaman listrik secara bergilir?
Belum diketahui dan belum diperoleh penjelasan PLN tentang hal ini.
Yang jelas, diketahui srebelumnya kapal pembangkit listrik yang didatangkan PLN dari Turki tersebut mampu menghasilkan daya 240 megawatt.
Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan tersebut bersandar di dermaga Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Belawan, sejak Mei 2017.
Kehadiran MVPP tersebut sebagai bentuk upaya PLN dalam meningkatkan pasokan listrik untuk kebutuhan daya pada sistem kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Utara.
Pihak PLN saat itu mengatakan, salah satu kelebihan MVPP itu adalah memiliki kemampuan bahan bakar ganda (dual fuel) yang dapat menggunakan bahan bahar minyak (BBM) jenis heavy fuel oil (HFO) dan juga bahan bakar gas (BBG).
Selain itu, kapal pembangkit listrik yang disewa PLN selama lima tahun tersebut memiliki beberapa kelebihan dalam operasionalnya.
Selain tidak membutuhkan lahan, mobilitas relokasinya cepat, fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar, konsumsi bahan bakan lebih hemat, tingkat produksi limbah relatif rendah, dan pengaruh kebisingan terhadap masyarakat relatif juga lebih rendah.
Kehadiran kapal pembangkit listrik ini merupakan solusi cepat untuk pemenuhan kebutuhan listrik sambil menunggu pembangkit permanen dibangun.
MVPP ini menambah keandalan sistem kelistrikan Sumbagut dengan kapasitas daya 240 MW.
MVPP itu disinkronkan dengan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara pada 1 Juni dan resmi beroperasi pada minggu kedua Juni 2017.
Dengan masuknya tambahan daya 240 MW dari MVPP tersebut, daya mampu sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara pun mencapai 2.287 MW dengan perkiraan beban puncak tertinggi yang mencapai 2.075 MW.
Dengan demikian, selama operasional kapal pembangkit listrik tersebut membuat sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara memiliki cadangan daya sekitar 212 MW.
Kapal MVPP Onur Sultan dengan panjang 300 meter dan lebar 50 meter itu memiliki mesin PLTD buatan Wartsila berkapasitas 18,81 MW per unit dengan jumlah total 24 unit dan mesin PLTU dengan kapasitas 2×15 MW. (ehm)