Keriuhan Berita yang Menutupi Kasus Ferdy Sambo, Mulai dari Kemunculan Bjorka Sampai Penghinaan Ulama NU oleh Eko Kunthadi

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

MEDAN, DELITIMES.ID – Beberapa minggu lalu, perhatian masyarakat mengarah kepada kasus kematian seorang personil Polri, Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J) yang kemudian terbukti dilakukan oleh atasannya Brigjen Ferdy Sambo.

Kasus pembunuhan oleh pembesar Polri yang menjabat Kadiv Propam Polri itu menghiasi berbagai pemberitaan baok media elektonik, cetak dqn online sertaedia sosial bahkan di pembicaraan-pembicaraan masyarakat hingga pelosok kampung.

Kasus ini makin menarik karena melibatkan perempuan cantik, Putri Candrawati, istri Sambo yang mengaku mendapat pelecehan seksual oleh ajudannya tersebut, Brigadir J.

Lalu bagaimana kabar kasus itu sekarang?

Brigjend Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, demikian juga istrinya yang dituduh bersekongkol dalam peristiwa pembunuhan, walau kini belum ditahan.

Juga sejumlah pihak, pejabat Polri dengan berbagai pangkat dan jabatan ikut menjadi tersangka, ditahan atau mendapat sanksi lain.

Sebagai informasi, selain Sambo dan istri, ada tiga orang lain yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Yosua, yakni Kuat Ma’ruf, Bharada Eliezer dan Bripka Ricky. Selain itu, ada tujuh polisi yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan merintangi penyidikan pembunuhan Yosua, salah satunya Ferdy Sambo.

Hanya saja, belakangan kasus ini nyaris tenggelam dengan keriuhan berita-berita lain, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti demo elemen masyarakat di berbagai daerah, hingga kasus lainnya.

Publik nyaris tak sadar, bahwa hingga saat ini tim penyidik belum menuntaskan berkas perkara Ferdy Sambo untuk ditingkatkan ke persidangan. Padahal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat berjanji kasus ini akan segera dituntaskan, namun sepertinya penyidik masih terkendala.

Sama dengan abainya dengan pengumuman bahwa sebanyak 10 perwira polisi yang diduga melanggar etik terkait kasus pembunuhan Brigadir J telah selesai menjalani masa kurungan atau penempatan khusus (patsus).

Apa saja kasus yang menjadi bahan pemberitaan sehingga menarik perhatian masyarakat dan riuh di dunia maya, sehingga nyaris menutupi kasus Ferdy Sambo, selain menyangkut kenaikan harga BBM tadi?

1. Munculnya Bjorka

Kemunculan hacker yang menyebut dirinya bernama Bjorka itu belakangan jadi pusat perhatian masyarakat dan menjadi bahan pembahasan terutama netizen.

Bjorka mengklain telah mengakses data masyarakat yang ada di server pemerintah, data rahasia negara serta data diri sejumlah pejabat mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri BUMN Erick Tohir, Ketua DPR Puan Maharani dan beberapa lainnya.

Bjorka yang awalnya disepelekan akhirnya diburu, bahkan Presiden Joko Widodo sampai membentuk tim khusus.

Saking riuhnya kasus Bjorka ini, sampai ada yabg menyebut sengaja disetting untuk mengalihkan perhatian dari kasus Sambo.

2. Perseteruan TNI dengan Effendi Simbolon

Meski tak seriuh kasus Bjorka, namun kasus perseteruan antara kalangan TNI dengan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Effendi Sinbolon ini cukup menarik perhatian.

Berawal dari ucapan Effendi di rapat Komisi A DPR dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mencuatkan kalimat anggota TNI seperti gerombolan, memantik amarah sejumlah kalangan TNI.

Bukan cuma sekelas prajurit hingga komandan Kodim dari sejumlah satuan dan wilayah, bahkan seorang KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman juga bersuara keras kepada Effendi Simbolon.

3. Penghinaan Eko Kunthadi ke Ulama NU


Pegiat media sosial Eko Kunthadi menjadi pusat berita terkait pernyataan kasarnya yang ditujukan kepada Ning Imaz, ulama perempuan,tokoh Nahdlatul Ulama (NU), putri Kiai KH Abdul Khaliq Ridwan dari Pesantren Lirboyo.

Diketahui Eko menuliskan kata-kata kasar, menanggapi video Ning Imaz, yang juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?.

Lantas Eko menanggapi:

Tol*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi s*l*ngk*ngan,” demikian tulisan atau caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi itu.

Bahkan tanggapan Eko Kuntadhi tersebut juga diikuti oleh sejumlah warganet lain yang juga turut menghina Ning Imaz.

Namun, postingan Eko Kuntadhi tersebut langsung dihapus, begitu tahu yang dihina adalah ulama dari kalangan Pesantren Lirboyo serta dirinya banyak mendapat serangan online oleh warga NU dan netizen lain.

Belakangan, Eko yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Ganjarist – kelompok pendukung Ganjar Pranowo sebelum akhirnya mengundurkan diri karena kasus ini – dan dikenal pula sering mencela sejumlah ulama yang berseberangan seperti Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat, mendatangi Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf kepada Ning Imaz dan keluarga.

Namun, dari sejumlah kehebohan yang menutupi kasus Sambo tersebut, masyarakat sepertinya diingatkan kembali dengan dirilisnya vidio dokumenter Kilometer 50 oleh media Tempo.

Dokumenter ini berisi fakta-fakta kasus kematian enam anggota Laskar FPI yang jadi pengawal Habib Rizieq Shihab oleh anggota Polri, yqng dianggap sebagai unlawfull killing.

Meski tak langsung terkait kasus Sambo, tapi publik kerap menghubungkannya karena kasus itu dulu juga ditangani Sambo. Sama seperti kematian Brigadir J, kasus kematian enam laskar ini juga dianggap penuh rekayasa dengan berbagai kesamaan seperti klaim matinya CCTV di lokasi kejadian, sehingga publik meminta kasus ini dibuka kembali. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keriuhan Berita yang Menutupi Kasus Ferdy Sambo, Mulai dari Kemunculan Bjorka Sampai Penghinaan Ulama NU oleh Eko Kunthadi

MEDAN, DELITIMES.ID – Beberapa minggu lalu, perhatian masyarakat mengarah kepada kasus kematian seorang personil Polri, Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J) yang kemudian terbukti dilakukan oleh atasannya Brigjen Ferdy Sambo.

Kasus pembunuhan oleh pembesar Polri yang menjabat Kadiv Propam Polri itu menghiasi berbagai pemberitaan baok media elektonik, cetak dqn online sertaedia sosial bahkan di pembicaraan-pembicaraan masyarakat hingga pelosok kampung.

Kasus ini makin menarik karena melibatkan perempuan cantik, Putri Candrawati, istri Sambo yang mengaku mendapat pelecehan seksual oleh ajudannya tersebut, Brigadir J.

Lalu bagaimana kabar kasus itu sekarang?

Brigjend Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, demikian juga istrinya yang dituduh bersekongkol dalam peristiwa pembunuhan, walau kini belum ditahan.

Juga sejumlah pihak, pejabat Polri dengan berbagai pangkat dan jabatan ikut menjadi tersangka, ditahan atau mendapat sanksi lain.

Sebagai informasi, selain Sambo dan istri, ada tiga orang lain yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Yosua, yakni Kuat Ma’ruf, Bharada Eliezer dan Bripka Ricky. Selain itu, ada tujuh polisi yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan merintangi penyidikan pembunuhan Yosua, salah satunya Ferdy Sambo.

Hanya saja, belakangan kasus ini nyaris tenggelam dengan keriuhan berita-berita lain, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti demo elemen masyarakat di berbagai daerah, hingga kasus lainnya.

Publik nyaris tak sadar, bahwa hingga saat ini tim penyidik belum menuntaskan berkas perkara Ferdy Sambo untuk ditingkatkan ke persidangan. Padahal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat berjanji kasus ini akan segera dituntaskan, namun sepertinya penyidik masih terkendala.

Sama dengan abainya dengan pengumuman bahwa sebanyak 10 perwira polisi yang diduga melanggar etik terkait kasus pembunuhan Brigadir J telah selesai menjalani masa kurungan atau penempatan khusus (patsus).

Apa saja kasus yang menjadi bahan pemberitaan sehingga menarik perhatian masyarakat dan riuh di dunia maya, sehingga nyaris menutupi kasus Ferdy Sambo, selain menyangkut kenaikan harga BBM tadi?

1. Munculnya Bjorka

Kemunculan hacker yang menyebut dirinya bernama Bjorka itu belakangan jadi pusat perhatian masyarakat dan menjadi bahan pembahasan terutama netizen.

Bjorka mengklain telah mengakses data masyarakat yang ada di server pemerintah, data rahasia negara serta data diri sejumlah pejabat mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri BUMN Erick Tohir, Ketua DPR Puan Maharani dan beberapa lainnya.

Bjorka yang awalnya disepelekan akhirnya diburu, bahkan Presiden Joko Widodo sampai membentuk tim khusus.

Saking riuhnya kasus Bjorka ini, sampai ada yabg menyebut sengaja disetting untuk mengalihkan perhatian dari kasus Sambo.

2. Perseteruan TNI dengan Effendi Simbolon

Meski tak seriuh kasus Bjorka, namun kasus perseteruan antara kalangan TNI dengan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Effendi Sinbolon ini cukup menarik perhatian.

Berawal dari ucapan Effendi di rapat Komisi A DPR dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mencuatkan kalimat anggota TNI seperti gerombolan, memantik amarah sejumlah kalangan TNI.

Bukan cuma sekelas prajurit hingga komandan Kodim dari sejumlah satuan dan wilayah, bahkan seorang KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman juga bersuara keras kepada Effendi Simbolon.

3. Penghinaan Eko Kunthadi ke Ulama NU


Pegiat media sosial Eko Kunthadi menjadi pusat berita terkait pernyataan kasarnya yang ditujukan kepada Ning Imaz, ulama perempuan,tokoh Nahdlatul Ulama (NU), putri Kiai KH Abdul Khaliq Ridwan dari Pesantren Lirboyo.

Diketahui Eko menuliskan kata-kata kasar, menanggapi video Ning Imaz, yang juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?.

Lantas Eko menanggapi:

Tol*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi s*l*ngk*ngan,” demikian tulisan atau caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi itu.

Bahkan tanggapan Eko Kuntadhi tersebut juga diikuti oleh sejumlah warganet lain yang juga turut menghina Ning Imaz.

Namun, postingan Eko Kuntadhi tersebut langsung dihapus, begitu tahu yang dihina adalah ulama dari kalangan Pesantren Lirboyo serta dirinya banyak mendapat serangan online oleh warga NU dan netizen lain.

Belakangan, Eko yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Ganjarist – kelompok pendukung Ganjar Pranowo sebelum akhirnya mengundurkan diri karena kasus ini – dan dikenal pula sering mencela sejumlah ulama yang berseberangan seperti Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat, mendatangi Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf kepada Ning Imaz dan keluarga.

Namun, dari sejumlah kehebohan yang menutupi kasus Sambo tersebut, masyarakat sepertinya diingatkan kembali dengan dirilisnya vidio dokumenter Kilometer 50 oleh media Tempo.

Dokumenter ini berisi fakta-fakta kasus kematian enam anggota Laskar FPI yang jadi pengawal Habib Rizieq Shihab oleh anggota Polri, yqng dianggap sebagai unlawfull killing.

Meski tak langsung terkait kasus Sambo, tapi publik kerap menghubungkannya karena kasus itu dulu juga ditangani Sambo. Sama seperti kematian Brigadir J, kasus kematian enam laskar ini juga dianggap penuh rekayasa dengan berbagai kesamaan seperti klaim matinya CCTV di lokasi kejadian, sehingga publik meminta kasus ini dibuka kembali. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *