DELITIMES.id – Saputra menerangkan, saat di Semarang istri US mengabari bahwa US sakit dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Jakarta, lalu dinyatakan meninggal. US lalu dimasukkan ke peti kemudian diantar ke rumah duka di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
“Kita sih belum bisa jelaskan sepenuhnya. Karena memang yang tahu itu hanya Urip (US). Yang kami terima, peti datang kita buka. Ternyata masih ada tanda kehidupan,” kata Saputra, Selasa (15/11).
Dia mengungkapkan, US dinyatakan meninggal di Semarang, tanpa menjelaskan penyakit apa yang diderita US.
“Dinyatakan meninggal di Semarang dibawa ke sini. Sampai di rumah sudah di dalam peti. Jelasnya saya sendiri nggak tahu jelas, karena memang nggak ada saksi yang ikut,” kata dia.
Ketika tiba di rumah, keluarga kemudian membuka peti, untuk prosesi upacara pemakaman karena keluarga tersebut menganut agama Konghucu.
Keluarga kemudian mengambil tindakan cepat dengan membawa US ke RSUD Kota Bogor, untuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Keluarga ingin tahu jelas. Tetap ingin pemeriksaan. Ya kaget ternyata masih hidup langsung dibawa ke rumah sakit. Keluarga sudah persiapan upacara pemakaman, hanya setidaknya diperiksa dulu,” kata dia.
Saputra menungkapkan, US merupakan salah satu rohaniawan Konghucu dan aktif dalam Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Sumber: Merdeka.com