JAKARTA, DELITIMES.ID – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Kapolri mengusut motif rekayasa pembuatan video yang memfitnah Kabareskrim. PB HMI ragu soliditas Institusi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Demokrasi, Politik, dan Pemerintah PB HMI, Ilham Fadli, Selasa (8/11).
Sebelumnya, publik dihebohkan viralnya video Ismail Bolong yang diketahui sebagai eks anggota Polres Samarinda, Kalimantan Timur. Ismail Bolong mengakui videonya itu dibuat atas tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang ketika itu menjabat sebagai Karo Paminal Divpropam Polri untuk menyudutkan dan memfitnah secara keji Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Menanggapi hal tersebut, Ilham Fadli mendesak Kapolri mengusut motif rekayasa dan pembuatan video yang memfitnah Kabareskrim tersebut. Jika Propram Mabes Polri dibiarkan dijadikan alat oleh oknum-oknum pimpinannya untuk memfitnah seorang Jenderal Bintang Tiga tentu akan sangat berbahaya bagi profesionalitas Institusi Polri yang selama ini dikampanyekan Kapolri dengan jargon Presisinya.
“Jenderal Bintang Tiga saja difitnah seperti itu, apalagi pihak lain yang jauh lebih lemah,” tandas Ilham Fadli.
Yang kedua, lanjut Ilham Fadli, video itu ada di Divprovam Polri sejak dibuat bulan Februari 2022, tapi kenapa baru sekarang di sebar-luaskan dan siapa oknum di Divpropam Mabes Polri yang menyebarkan video tersebut dan maksud tujuan video itu disebarkan saat ini disinyalir hanya ingin memecah belah di internal tubuh Polri.
Kata Ilham Fadli, kuat dugaan ada paksaan agar video itu diedarkan. Artinya masih ada perang bintang di Institusi Polri, dan persis seperti yang juga diduga Mahfud MD – Menkopolhukam RI.
“Bahkan, isu perang bintang ini juga sampai ke telinga Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD,” terangnya.
Ilham Fadli mengatakan, apakah karena Komjen Pol. Agus Andrianto sebagai Kabareskrim tak bisa ditekan dan diancam oleh kelompoknya Ferdy Sambo dalam membongkar kasus pembunuhan Brigadir Josua, maka video ini fitnah keji tersebut diviralkan ke publik ?
Tambahnya, selain itu siapa sebenarnya oknum yang ingin memaksa video tersebut disebarluaskan?
“Bapak Kapolri harus segera bertindak untuk menyelesaikan persoalan ini. Apalagi ada indikasi semua kasus yang menimpa institusi Polri sekarang ini karena ada yang ingin memecah belah pimpinan kepolisian,” kata Ilham Fadli.
Ilham Fadli juga menerangkan, bukankah seperti yang kita ketahui bersama bahwa semua pejabat tinggi kepolisian RI mulai dari Kapolres, Kapolda, dan Pejabat tinggi Mabes Polri sudah dikumpulkan di Istana Negara oleh Presiden Jokowi untuk mengevaluasi, memperbaiki citra Kepolisian RI di tengah-tengah masyarakat, dan meningkatkan kesolidan di institusi Polri itu sendiri. Namun, mengapa masih ada masih ada saja kasus saling fitnah dan saling bongkar masalah di internal Polri.
Jika Kapolri tidak sanggup mengusut tuntas apa motif dan siapa sesungguhnya di balik beredarnya video rekayasa Ismail Bolong tersebut, maka sebaiknya Kapolri harus mundur. Kapolri dianggap gagal memimpin institusi Polri.
“Kami mahasiswa sebagai representasi dari masyarakat sangat menunggu janji Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan memotong kepala ikan busuk dan juga ucapan bagi siapa saja yang melanggar hukum dan tidak ikut gerbong perubahan akan dikeluarkan. Apa Pak Jokowi sebagai Presiden harus turun tangan kembali untuk menyolidkan institusi Polri?” pungkas Ilham Fadli. (red)