MEDAN, DELITIMES.ID – Salah satu elemen penting dalam pertandingan dicabang olahraga balap sepeda adalah, sang pengadil di arena balapan.
Apalagi keputusan terletak di pundaknya saat pertandingan berlangsung. Dan ia tidak boleh lelah, lengah ataupun lalai untuk melihat jalannya lomba.
Maka dari itu, Komiser dan Marshal harus tahu bahwa misi mereka adalah menjadi pengadil yang profesional saat memberikan hukuman yang pantas jika memang terjadi pelanggaran dilakukan seorang atlet.
“Sungguh berat menjadi seorang pengadil, tapi tugasnya mulia,” kata Budi Syahputra selaku Kabid PPO saat menutup Pelatihan Komiser dan Marshal tingkat nasional yang di selenggarakan Disporasu di Medan, Senin (17/10/2022).
Kegiatan tersebut digelar dengan melibatkan 30 komiser dan marshal yang dimulai sejak 13 hingga17 Oktober kemarin.
Budi Syahputra yang mewakili Kadisporasu Tuahta Ramajaya Saragih mengharapkan, para peserta bisa menerapkan keberadaan sebagai pengadil ketika menjadi seorang marshal di daerah masing masing.
“Dengan begitu, Iptek yang didapat saat mengikuti penataran ini, harus bisa diaplikasikan nantinya ketika dihunjuk sebagai petugas marshal dalam sebuah perlombaan,” ucap Budi lagi.
Dikatakan, sama kita ketahui bahwa Marshal memiliki tugas penting, dengan peran yang berbeda-beda disetiap balapan.
Begitu pula dengan komiser yang berperan penting dalam setiap event.
Budi kembali mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih, Komiser dan Marshal olahraga balap sepeda di Sumut.
Sebab dari kegiatan ini bisa meningkatkan sumber daya pelatih, komiser dan marshal yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan serta pemahaman ilmu keolahragaan yang semakin berkembang khususnya teknologi keolahragaan, sehingga pembinaan balap sepeda dapat maju seiring dengan kemajuan zaman.
Budi menambahkan, selain iru merupakan satu cara untuk menambah wawasan pengetahuan olahraga diperoleh melalui pelatihan, praktek langsung di lapangan dan menggali informasi melalui media cetak, visual maupun online.
“Sebab minimnya pelatih, Komiser dan Marshal di Sumut dipandang sebagai suatu penghambat meningkatnya prestasi olahraga balap sepeda daerah ini di tingkat nasional maupun internasional,” katanya lagi.
Apalagi PON 2024 nanti, Sumut dan Aceh nanti akan menjadi tuan rumah bersama. Melihat apa yang akan dihadapi nanti, sudah sepantasnya pelatihan seperti ini dilaksanakan.
“Saya sangat mengapresiasi gerak cepat Pengprov ISSi Sumut dalam menyanggupi pelatihan ini menjadi pelatihan bersertifikat nasional dan langsung mengadakan kejuaraan sebagai ajang evaluasi setelah mengikuti pelatihan,” ujarnya menirukan cakap Kadisporasu.
Untuk itulah diminta kepada para peserta yang ikut penataran agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh.
“Bertanyalah jika tidak tahu dan diskusikanlah hal-hal yang terbaru, sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat natinya,” pinta Budi serius.
Menurut Budi, salah satu tugas wasit adalah membantu meningkatkan prestasi atlet di tingkat nasional maupun internasional sehingga .wasit dituntut bekerja secara profesional.
“Jadi bagi peserta yang ikut pelatihan ini sekembalinya ke daerah masing-masing tolong dilihat atlet yang potensial di daerahnya, sehingga pada pelaksanaan PON 2024, kita sebagai tuan rumah tidak hanya sebagai penonton,” ujarnya serius.
Sedang Ketua Panitia Pelaksana, Dra Eny Siswati mengatakan, kegiatan peningkatan standarisasi keolahragaan melalui penataran komiser dan marshal balap sepeda tingkat nasional tahun 2022 ini diikuti sebanyak 30 peserta berasal dari 10 kabupaten/kota.
“Mereka ini komiser dan marshal balap sepeda yang aktif di daerahnya serta diberi surat tugas dari Pengcab ISSI masing-masing dan mendapat rekomendasi dari Ketua Umum Pengprov.ISSI Sumut,” kata Eny Siswati.
Menurut Eny, kegiatan ini untuk meningkatkan standarisasi sertifikasi tenaga keolahragaan yang mempunyai kualitas dan kompetensi, sehingga akan memberikan dampak signifikan dalam perkembangan prestasi keolahragaan Nasional khususnya balap sepeda, dimana tenaga olahraga akan menjadi sebuah profesi yang terhormat dan bermartabat. (dimitri)