Aurelia Tita Carlene Hutapea, Jujitsan Berdarah Batak-India Targetkan Emas PON 2024

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

MEDAN, DELITIMES.ID – Tinggi dan berat badannya bisa dibilang proporsional sebagai model. Apalagi semampai, langsing dan memiliki wajah tirus, menggambarkan cewek kelahiran 1 Maret 2005 ini lebih memilih berjalan di atas catwalk daripada berpanas-panasan di jalanan.

Tapi semua pikiran itu bisa terbantahkan, karena penampilan ternyata bisa saja menipu dan membius urat saraf mata kaum Adam yang melihat sosok Aurelia Tita Carlene Hutapea ini.

Apalagi pikiran yang sempat traveling kemana-mana tanpa arah, juga terbantahkan setelah mengenal lebih dekat dengan sosok wanita yang akrab disapa Tita itu.

Siapa sangka, buah hati dari Jimmy Carter Hutapea dan Lince Paulina ini merupakan salah satu Jujitsan sebutan atlet Jujitsu, yang memiliki segudang prestasi.

Terbukti sejumlah prestasi telah di torehkannya dari dunia beladiri yang telah digelutinya sejak kelas 5 SD lalu.

Penasaran bagaimana sepak terjangnya di atas Tatami (arena pertarungan) berikut penuturan Tita saat ditemui awak media di kediamannya, Rabu (13/9/2022).

Tita membuka cerita jika kecintaannya akan olahraga yang didominasi oleh kaum pria dengan yang mengandalkan kekuatan fisik dan tehnik bertarung itu, tak lain karena kebiasannya melihat latihan di Dojo yang tak jauh dari kediamannya.

“Kebetulan Dojonya di depan rumah. Saat masih kelas 5 SD kepingin aja belajar, karena sering lihat orang latihan dan orang tua juga mendukung,” kata wanita berdarah Batak- India tersebut.

Tita pun langsung bergabung pada Institut Jujitsu Indonesia (IJI) yang berlokasi di Jalan Sei Padang Gang Sipirok Nomor 1 Medan.

Menggeluti olahraga yang terbilang keras memang bukanlah hal yang mudah bagi wanita yang masih mengenyam bangku sekolah di SMKN-10 kelas XII itu.

Namun lewat keyakinan dan latihan kerasnya, usaha Tita menuai hasil. Sejumlah prestasi pun mulai ditorehkannya.

Apalagi Tita juga memiliki darah Jujitsu dari sang Buyut Julius Ade Titaley, selaku pendiri Medan Jujitsu Club yang kini berkembang menjadi IJI, sekaligus sebagai pelopor Jujitsu di Sumut sejak 1970 silam.

“Darah Jujitsu itu telah mengalir dari Buyut. Dengan keyakinan dan latihan keras mengantarkan saya hingga ajang nasional,” ujar sulung dari empat bersaudara itu.

Adapun prestasi Tita yang kini genap berusia 17 tahun dimulai saat dirinya duduk dikelas 3 SMP.

“Awal kali masih kelas 1 SMP ikut Kejurda, namun belum beruntung dan gagal. Tapi saya gak menyerah dan yakin kesempatan emas akan datang jika bersungguh-sungguh,” ucap Tita lagi.

Ketekunan Tita berbuah hasil. Dua tahun berikutnya saat menginjak kelas 3 SMP Tita kembali mengikuti Kejurda. Dan hasilnya sungguh menakjubkan. Tita berhasil meraih emas di kelas 55, Newaza.

Beberapa kejuaraan daerah pun seakan menjadi langganan wanita penghobi gitar dan menyanyi itu. Diantaranya meraih dua emas dalam Selekda 2019 di kelas 60 Newaza dan Fighting Sistem.

Dan prestasi lain yang cukup membanggakan yakni di ajang Kejuaraan Nasional Kediri, Juni 2022 kemarin. Pada ajang tersebut Tita berhasil merebut perak di kelas 45 Waze.

Dan teranyar, Tita meraih dua emas di ajang Selekda yang baru saja berlangsung di Medan, Minggu 11 September 2022 kemarin.

Tita berhasil juara di kelas 55 Newaza dan Fighting System sekaligus menghantarkan dirinya mengikuti PON 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumut.

Ini pun menjadi momen paling berharga dalam hidupnya. Pasalnya, Jujitsu untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam PON.

Mengingat, Jujitsu sebelumnya dianggap cabang beladiri dengan rangkaian teknik yang dianggap keras atau berbahaya.

Sehingga terlambat masuk dalam ajang yang diperlombakan di Multi Even dunia seperti SEA Games dan Asian Games.

Dan kini setelah lebih diperhalus terlebih dahulu dalam pola pelatihannya, impian para Jujitsan termasuk Tita akhirnya tercapai, setelah Olympic Council of Asia (OCA), mendukung dipertandingkannya Sport Jujitsu di Asian Games 2018, Jakarta lalu.

Kabar baik itu pun membuat Tita semakin semangat menembus kancah dunia yang telah diimpikannya sejak lama.

“Dari awal ingin nembus kejuaran level Asia dan Dunia. Untuk bisa melangkah jauh ke sana yang pertama konsentrasi dululah di ajang PON 2024 nanti dan bisa mempersembahkan emas untuk Sumut,” ujarnya mengakhiri. (dimitri)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aurelia Tita Carlene Hutapea, Jujitsan Berdarah Batak-India Targetkan Emas PON 2024

MEDAN, DELITIMES.ID – Tinggi dan berat badannya bisa dibilang proporsional sebagai model. Apalagi semampai, langsing dan memiliki wajah tirus, menggambarkan cewek kelahiran 1 Maret 2005 ini lebih memilih berjalan di atas catwalk daripada berpanas-panasan di jalanan.

Tapi semua pikiran itu bisa terbantahkan, karena penampilan ternyata bisa saja menipu dan membius urat saraf mata kaum Adam yang melihat sosok Aurelia Tita Carlene Hutapea ini.

Apalagi pikiran yang sempat traveling kemana-mana tanpa arah, juga terbantahkan setelah mengenal lebih dekat dengan sosok wanita yang akrab disapa Tita itu.

Siapa sangka, buah hati dari Jimmy Carter Hutapea dan Lince Paulina ini merupakan salah satu Jujitsan sebutan atlet Jujitsu, yang memiliki segudang prestasi.

Terbukti sejumlah prestasi telah di torehkannya dari dunia beladiri yang telah digelutinya sejak kelas 5 SD lalu.

Penasaran bagaimana sepak terjangnya di atas Tatami (arena pertarungan) berikut penuturan Tita saat ditemui awak media di kediamannya, Rabu (13/9/2022).

Tita membuka cerita jika kecintaannya akan olahraga yang didominasi oleh kaum pria dengan yang mengandalkan kekuatan fisik dan tehnik bertarung itu, tak lain karena kebiasannya melihat latihan di Dojo yang tak jauh dari kediamannya.

“Kebetulan Dojonya di depan rumah. Saat masih kelas 5 SD kepingin aja belajar, karena sering lihat orang latihan dan orang tua juga mendukung,” kata wanita berdarah Batak- India tersebut.

Tita pun langsung bergabung pada Institut Jujitsu Indonesia (IJI) yang berlokasi di Jalan Sei Padang Gang Sipirok Nomor 1 Medan.

Menggeluti olahraga yang terbilang keras memang bukanlah hal yang mudah bagi wanita yang masih mengenyam bangku sekolah di SMKN-10 kelas XII itu.

Namun lewat keyakinan dan latihan kerasnya, usaha Tita menuai hasil. Sejumlah prestasi pun mulai ditorehkannya.

Apalagi Tita juga memiliki darah Jujitsu dari sang Buyut Julius Ade Titaley, selaku pendiri Medan Jujitsu Club yang kini berkembang menjadi IJI, sekaligus sebagai pelopor Jujitsu di Sumut sejak 1970 silam.

“Darah Jujitsu itu telah mengalir dari Buyut. Dengan keyakinan dan latihan keras mengantarkan saya hingga ajang nasional,” ujar sulung dari empat bersaudara itu.

Adapun prestasi Tita yang kini genap berusia 17 tahun dimulai saat dirinya duduk dikelas 3 SMP.

“Awal kali masih kelas 1 SMP ikut Kejurda, namun belum beruntung dan gagal. Tapi saya gak menyerah dan yakin kesempatan emas akan datang jika bersungguh-sungguh,” ucap Tita lagi.

Ketekunan Tita berbuah hasil. Dua tahun berikutnya saat menginjak kelas 3 SMP Tita kembali mengikuti Kejurda. Dan hasilnya sungguh menakjubkan. Tita berhasil meraih emas di kelas 55, Newaza.

Beberapa kejuaraan daerah pun seakan menjadi langganan wanita penghobi gitar dan menyanyi itu. Diantaranya meraih dua emas dalam Selekda 2019 di kelas 60 Newaza dan Fighting Sistem.

Dan prestasi lain yang cukup membanggakan yakni di ajang Kejuaraan Nasional Kediri, Juni 2022 kemarin. Pada ajang tersebut Tita berhasil merebut perak di kelas 45 Waze.

Dan teranyar, Tita meraih dua emas di ajang Selekda yang baru saja berlangsung di Medan, Minggu 11 September 2022 kemarin.

Tita berhasil juara di kelas 55 Newaza dan Fighting System sekaligus menghantarkan dirinya mengikuti PON 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumut.

Ini pun menjadi momen paling berharga dalam hidupnya. Pasalnya, Jujitsu untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam PON.

Mengingat, Jujitsu sebelumnya dianggap cabang beladiri dengan rangkaian teknik yang dianggap keras atau berbahaya.

Sehingga terlambat masuk dalam ajang yang diperlombakan di Multi Even dunia seperti SEA Games dan Asian Games.

Dan kini setelah lebih diperhalus terlebih dahulu dalam pola pelatihannya, impian para Jujitsan termasuk Tita akhirnya tercapai, setelah Olympic Council of Asia (OCA), mendukung dipertandingkannya Sport Jujitsu di Asian Games 2018, Jakarta lalu.

Kabar baik itu pun membuat Tita semakin semangat menembus kancah dunia yang telah diimpikannya sejak lama.

“Dari awal ingin nembus kejuaran level Asia dan Dunia. Untuk bisa melangkah jauh ke sana yang pertama konsentrasi dululah di ajang PON 2024 nanti dan bisa mempersembahkan emas untuk Sumut,” ujarnya mengakhiri. (dimitri)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *