PARAPAT, DeliTimes.id – Danau Toba adalah salah satu keindahan alam yang termasyhur dari Indonesia, khususnya dari Pulau Sumatera.
Sebuah danau air tawar tektovulkanik terluas di Asia Tenggara, bahkan terluas kedua di dunia.
Kawasan ini juga dikenal dengan pemandangannya yang indah sehingga mengundang jutaan wisatawan domestik maupun internasional untuk datang menikmati secara langsung pesonanya.
Pada tahun 2020 lalu, Kaldera Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) PBB.
Terdapat 16 geosite yang tersebar di seluruh Geopark Kaldera Toba; Sipisopiso-Tongging, Silalahi-Sabungan, Haranggaol, Batu Sibaganding, Taman Eden, Balige – Liang Sipege, Hutaginjang, Muara-Sibandang, Sipinsur – Baktiraja, Bakara-Tipang, Tele, Pusuk Buhit, Hutatinggi – Simanindo, Simanindo – Batu Hoda, serta Ambarita-Tuktuk-Tomok.
Manfaat Geopark
Ada manfaat yang bisa diperoleh Indonesia, khususnya bagi wilayah dan masyarakat di sekitar Kaldera Toba dengan penetapan tersebut.
Yang pertama, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network, khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal.
Kedua, penetapan ini dapat mendorong terjadinya pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
Masyarakat pun bisa mempromosikan budaya dan produk lokal kepada lingkup yang lebih luas, yang otomatis akan melahirkan penciptaan lapangan kerja.
Namun perlu disadari, penetapan ini juga menjadi tanggung jawab bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk bisa meningkatkan sembari terus menjaga kelestarian lingkungan juga keutuhan kawasan.
Status geopark juga akan dievaluasi secara berkala, makanya perlu perhatian bersama untuk melanggengkan Geopark Kaldera Toba ini agar manfatnya bisa dirasakan panjang oleh masyarakat bukan cuma di sekitar kawasan tapi juga seluruh Indonesia.
Peran SMSI
Dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengambil peran dalam peleatarian geopark tersebut.
Mengambil momen Hari Pers Nasional (HPN) 2023, SMSI-Indonesia akan melakukan kegiatan akbar berupa ekspedisi atau geopark trail ke kawasan Geopark Kaldera Toba.
Event bertajuk “Branding SMSI: Ekspedisi Interpretasi Geo-Bio-Culture Toba Unesco Global Geopark Kaldera Toba” yang akan dilakukan selama beberapa hari sebelum puncak perayaan HPN 9 Februari tahun depan.
Event mencakup kegiatan ekspedisi-wisata budaya dan alam, sebuah gerakan atau aktivitas guna memicu seluruh bangsa di dunia untuk memahami tentang Geopark atau Taman Bumi Kaldera Toba.
Ekspedisi dilakukan oleh pengurus SMSI se-Indonesia dengan menapakkan langkah pada setiap situs geologi atau geosite di Geopark Kaldera Toba.
Interpretasi dilakukan langsung di alam Geopark Kaldera Toba, dan memahami setiap peristiwa di dalamnya, makna geopark, dan melakukan kegiatan terkait pengelolaan geopark sendiri, di antaranya pnyediaan acara kebudayaan Batak sebagai atraksi serta seminar dan focus group discussion di sela ekspedisi.
Guna menyongsong kegiatan tersebut, SMSI Sumatera Utara sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana melakukan rapat awal untuk persiapan, di Darma Agung Beach Hotel, Parapat, Sabtu (10/9/2022).
Ketua SMSI Sumut Zukfikar Tanjung mengatakan, pihaknya mengundang seluruh pengurus inti kabupaten/kota untuk membincangkan persiapan awal termasuk pembentukan panitia.
Ketua Panitia Erris Julietta Napitupulu yang juga Sekretaris SMSI Sumut menyatakan, peran serta seluruh pengurus dan anggota SMSI se-Sumut tetap diharapkan walau daerahnya bukan tujuan ekspedisi atau hanya jadi lintasan.
Seperti tawaran dari SMSI Kota Tebing Tinggi untuk menyinggahi mall pelayanan publik yang jadi percontohan, Kota Pematangsiantar misalnya atraksi beca siantar, termasuk Kota Medan yang jadi tuan rumah gala dinner.
Panitia menyatakan akan bersiap serius karena diperkirakan bakal ada sedikitnya 150 pengurus SMSI se-Indonesia yang akan datang, belum lagi sejumlah menteri terkait serta para kepala daerah.
Ini bukan cuma branding untuk Geo-Bio-Culture Toba Unesco Global Geopark Kaldera Toba, namun juga bagi SMSI. (ehm)