PERCUT SEI TUAN, DELITIMES.ID – Taman Air Percut yang menjadi salah satu destinasi wisata kebanggaan masyarakat Sumatera Utara khususnya masyarakat Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, sedang dalam proses tutup.
Ya, taman wisata Air Percut yang mulai operasional sejak 17 Agustus 2017 itu, dinyatakan berhenti beroperasi akhir tahun ini.
Perihal tersebut disampaikan manajemen Taman Air Percut melalui akun media sosialnya.
Sangat disayangkan, padahal taman wisata dengan tematik air yang berlokasi di Jalan Paluh Gelombang, Desa Pematang Johar ini pernah viral.
Bahkan pernah dikunjungi hingga belasan ribu orang dalam satu hari pada masa libur Tahun Baru serta Imlek.
Seperti dikutip dari akun Instagram Taman Air Percut Selasa, 20 Desember 2022, taman hiburan keluarga yang memiliki luas sekitar 16 hektare dengan menawarkan berbagai aktivitas, mulai dari permainan, hiburan serta taman bersantai namun dengan harga tiket masuk relatif murah, terpaksa tutup dan tidak bisa lagi menemani hari-hari masyarakat yang biasa jadi pengunjung setianya.
Tidak disebutkan alasan kenapa Taman Air Percut harus tutup.
Hanya saja diuraikan, banyak memori dan kenangan indah yang sempat dibagi dan terlukis selama masyarakat berkunjung ke tempat wisata kebanggaan warga Percut ini.
“Terimakasih untuk 5 tahun bersama, kami pamit undur diri,” demikian yang tertulis pada akun Instagram Taman Air Percut.
Beragam komentar netizen, atas tutupnya Taman Air Percut ini, banyak yang menyayangkan namun ada juga yang mendukung, agar tempat itu direnovasi lagi.
Salah satunya dari akun dengan nama Dessy Silaban Boru Panggoaran, yang intinya mengatakan bagus tempat itu ditutup dulu, dan disarankan direnovasi lagi, karena terakhir baru-baru ini dia ke sana sudah kurang pas atau kurang menarik lagi tempatnya.
Mungkin karena banyak pengunjung yang bosan, dilihat dari tingkat kunjungan yang terus merosot, sehingga manajemen punya rencana mendesain ulang atau mengubah format dan tema taman tersebut?
Yang jelas, mantan manager Taman Air Percut periode tahun 2018-2019, Silvia Pusparini ikut bertanya-tanya perihal keputusan penutupan tersebut.
“Disayangkan, tutup jelang libur natal dan tahun baru, karena biasanya saat-saat itu ramai pengunjung. Mau dijual kah, atau mau direnovasi serta diganti temanya?” ujar Silvi bertanya.
Hanya saja, dia menilai, Taman Air Percut punya potensi besar, dengan areal yang sangat luas objek ini bisa dikembangkan dengan memadukan berbagai tema.
“Apa lagi lokasinya cukup mendukung, berada di kawasan pinggiran tapi gak terlalu jauh dari Kota Medan, sangat mudah dijangkau. Kemudian pangsa pasarnya juga sangat besar, kalau menyasar masyarakat Percut Sei Tuan saja, kita tahu wilayah itu merupakan kecamatan terluas dengan jumlah penduduk mencapai 484.000 lebih,” paparnya.
Silvi pun bercerita, saat dia masih menangani taman wisata itu, waktu periode libur natal dan tahun baru pengunjung dalam satu bulan bisa mencapai 30.000 orang.
“Dan 10.000 lebih hanya pada tanggal 1 Januari. Saat itu pemasukan mencapai setengah miliar Rupiah,” ungkapnya.
Silvi pun kembali menyarankan tempat itu di-upgrade, hingga saat re-opening nanti ada kejutan lain yang bisa menarik banyak orang untuk kembali datang.
“Ya, kalau manajemen memang berniat mau membuka lagi tempat itu, mungkin bisa menggandeng investor guna membiayai pembangunan sarana-sarana baru. Yang saya ingat, dulu awalnya tempat itu hendak dijadikan Sumatera Park, satu-satunya di Sumatera. Konsep yang hendak diusung saat itu, one stop entertainment, namun hingga ditutupnya sekarang tak kunjung terwujud,” katanya. (ehm)