MEDAN, DELITIMES.ID – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan mempunyai sistem dan tata kelola yang baik dari berbagai aspek, maka dari itu, maka setiap pelaksaan tugas dan pekerjaan yang terbaik dan paling enak itu yang dikerjakan dan dilakukan sesuai dengan aturannya sehingga meraih keberkahan dan keselamatan.
Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Rektor UIN SU Prof Dr Abu Rokhmad, MAg saat sambutan pada acara kunjungan Wakil Ketua Komisi VIII H Marwan Dasopang di kampus IV Tuntungan, Medan, Kamis (10/11).
Kunjungan itu disambut para pimpinan kampus Islam negeri terbesar di Sumut itu.
Kunjungan ini, jelas rektor sebagai salah satu bagian dari pendidikan politik untuk mahasiswa dan sivitas kampus pada umumnya.
Tokoh politik asal Sumut yang juga alumni UIN SU ini dengan segudang pengalamannya diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan kampus.
“Kita ingin banyak menimba pengalaman dalam pengelolaan kampus,” ujarnya.
Sebagai perguruan tinggi Islam, lanjut Prof Rokhmad, perlu menjalankan dengan nilai-nilai Islam sesuai namanya UIN dengan huruf I di tengah.
Pengelolaan kampus secara islami dinilai akan membawa berkah bagi semua. Ia mengarahkan semua melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya.
Sebagai umat beragama, jadikan pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Allah, bangga terhadap pekerjaan dan tempat bekerja.
Prof Rokhmad menjelaskan, dinamika di dalam kampus adalah hal wajar dan ia mengajak semua agar memajukan UIN SU dari berbagai aspek. Karena menurutnya, sistem kampus, tata kelola, perencanaan, kepegawaian, kemahasiswaan dan akademik sudah bagus, detil dan merinci. “Siapa pun yang jadi rektor bisa, berdasarkan sistem dan segala potensi itu.
Pekerjaan yang paling enak itu adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aturannya. Insya Allah semua akan selamat, walau belakangan ini sering diuji,” tandasnya.
Menurutnya, pimpinan juga perlu dikawal. Ibaratnya sebagai pilot juga punya keterbatasan maka perlu sebagai penumpang memberikan saran dan masukan, agar kendaraan yakni UIN SU berjalan baik dan lancar. Tidak mendapat hambatan, kendala dan bahaya yang mengadang.
Ia juga mengajak mahasiswa dan segenap sivitas berperan dan memberikan peran yang sama. Agar bisa lebih melangkah maju ke depan, melangkah lebih jauh melompat lebih tinggi supaya UIN SU setara dengan kampus lain di Sumut khususnya. Ini merupakan bagian dari upaya pimpinan, dosen dan mahasiswa membangun UIN SU dengan prestasi. Yang lalu biarlah berlalu ke depan untuk berjuang lebih baik.
Prof Rokhmad mengharapkan, UIN SU jadi benteng moral bagi masyarakat dengan syiar dan media yang diberikan ke masyarakat dengan pencerahan. Di antaranya tentang pendidikan demokrasi, moderasi, agama dalam tempat yang mulia dan tidak semata dijadikan sebagai alat untuk meraih kekuasaan. Demokrasi di negara ini, katanya, juga sebagai alat untuk merukunkan, mendamaikan, membangun bangsa dan memberikan kesempatan bagi umat beragama untuk beribadah.
Marwan Dasopang menyampaikan rasa senang bisa kembali berkunjung ke UIN SU Medan dan memberikan masukan dan nasihat ke para pimpinan UIN SU dan para mahasiswa. Ia menerangkan tentang makna Hari Pahlawan bertepatan dengan 10 November.
Ia mengarahkan, Hari Pahlawan yang berlandaskan dengan semangan jihad bangsa saat itu dimaknai secara optimal dengan memahami aspek historisnya.
Yakni saat Syaikh Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa jihad bagi umat muslim kala itu sementara pemerintah mengeluarkan gagasan resolusi jihad. Saat iu, wajib ‘ain berperang bagi masyarakat muslim Surabaya melawan sekutu yang kembali menyerang Indonesia. Saat itu, santri dan ulama sepakat kemerdekaan Indonesia harus dipertahankan karena ungkapan mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman. Fatwa jihad ini berpuncak pada perjuangan 10 November.
Marwan meneliti sejarah ini bersama sejarawan juga menemukan syaikh yang bermunajat untuk mempertahankan kemerdekaan. (ril)