MEDAN, DELITIMES.ID – persatuan antar umat beragama mendapat perhatian yang begitu serius dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab kerukunan bangsa menjadi aspek penting dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatra Utara Nispul Khoiri mengatakan, Presiden Jokowi cukup berhasil dalam menjaga kerukunan antar umat beragama selama masa pemerintahannya. Salah satunya melalui program moderasi beragama.
“Presiden Joko Widodo dalam membangun sistem pemerintahannya dipandang berhasil membangun kerukunan umat beragama. Beliau konsisten dengan salah satu program hebat dan berhasil melalui moderasi beragama. Dengan mengajak masyarakat Indonesia dan semua pemeluk agama meski berbeda agama untuk menjadikan moderasi beragama sebagai media membangun kerukunan. Tidak ada teori lain yang tepat terkecuali merubah cara pandang pemahaman beragama secara moderat tidak ekstrem kanan (kaku) atau ekstrem kiri (liberal).
Lebih lanjut Nispul juga mengatakan Moderasi beragama sebagai konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Secara evolusi konsep kerukunan dibangun oleh Presiden Joko Widodo warga negara Indonesia telah mampu menafsirkan agama sebagai dasar mencerminkan kesejukan, perdamaian dan menghindari konflik. Kita sudah merasakan terbangunnya harmonisasi, radikalisme semakin menurun, komitmen kebangsaan semakin tinggi, toleransi semakin kokoh dengan tidak mencampurkan akidah dan akomodatif terhadap kebudayaan. Apa yang dilakukan Presiden Joko widodo tiada lain menjaga dan merawat keutuhan NKRI,” kata Nispul Khoiri.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan, menjaga kerukunan antar umat beragama bukan hanya tugas pemerintah pusat semata, melainkan seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah.
Apalagi menurutnya dinamika antar umat lebih sering terjadi di daerah sehingga peran aktif pemerintah daerah dalam mengampanyekan kerukunan bangsa dituntut lebih maksimal.
“Kita tau bahwa di dalam dinamika umat itu sebagian besar ada di daerah-daerah. Tolong itu kelompok yang intoleran jangan diberikan panggung, jangan diberikan support. Kita ingin mendorong agar yang moderat di depan sehingga betul-betul aman.
“Pak Jokowi itu berhasil menata potensi besar menjadi kekuatan NKRI sehingga rakyat Indonesia benar telah merasakan hidup di NKRI dalam suasana damai dan mampu menjaga demokrasi politik. Atas dasar itu saya optimis Indonesia akan semakin maju ke depan dalam tata kelola sistem pemerintahan bertangan dingin namun terukur oleh kematangan berpikir dan bersikap Makanya 2024 ini pertaruhan kita semua, kita harus betul-betul siapkan pemimpin yang tulus dan jujur dalam menjaga NKRI agar tetap utuh,” tegasnya.
Nispul khoiri mengimbau agar semua pihak menghindari penggunaan politik identitas dalam Pemilu 2024 mendatang. Sebab menurutnya politik identitas sangat berbahaya hingga berpotensi memecah kehidupan bangsa.
“Terlebih kita menjelang Pemilu, penggunaan politik identitas dalam konteks untuk mendapatkan popular vote itu berbahaya, bisa merusak sendi-sendi kehidupan kita sebagai bangsa dan negara,” tukasnya.
Seperti diketahui, dalam rangka memperkokoh kerukunan antar umat beragama, pemerintahan memiliki program moderasi beragama yang dapat dijadikan sebagai strategi kebudayaan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran dan menghargai keragamaan.
Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada. (ehm)