ASAHAN, DELITIMES.ID – PTPN III, secara resmi telah meresmikan Masjid Al-Falah yang berlokasi di Kebun Sei Dadap, Distrik Asahan, Senin (12/12) kemarin yang merupakan salah satu unit usaha PT Perkebunan Nusantara III.
Peresmian itu langsung disaksikan oleh Camat, pimpinan Rumah Sakit Sri Pamela, General Manajer, Kepala Bagian, Manajer, serta para ibu-ibu pengurus IKBI.
Dan tak lupa para kehadiran anak-anak yatim piatu juga sempatnya membacakan ayat-ayat suci Alquran sebagai bentuk puji syukur atas peresmian Masjid Al Falah. Disamping itu, para anak yatim piatu tersebut mendapatkan santunan sebagai tanda berbagi dari perusahaan.
Pembangunan dan renovasi masjid-masjid di lingkungan perusahaan sedikit mengalami keterlambatan, dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih tinggi, sehingga untuk melakukan deteksi merenovasi atau membangun harus memerlukan waktu yang tepat.
Namun rencana yang baik tetap dikerjakan sebab tidak tidak ada kata terlambat untuk sebuah perbuatan baik. Bukan saja masjid Al-Falah sebelumnya juga dibangun dan direnovasi masjid yang pertama di Sei Karang.
Sedangkan masjid yang renovasi kedua, ada di Kebun Gunung Pamela. Lalu masjid yang ada di Kebun Batangtoru serta masjid di Kebun Silau Dunia.
Menurut rencana pada tahun 2023 mendatang ada tiga masjid akan direnovasi, yakni di Emplasmen di Kebun Sei Daun, masjid di Kebun Aek Nabara Utara serta masjid di Kebun Gunung Para.
Sebagaimana yang dikatakan Dirut Pelaksana PTPN III, Ahmad Haslan Saragih didampingi Ibnu Faisal Nasution selaku Biro Sekretariat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Apapun yang dikerjakan jika Allah tidak ridho, maka semua itu tidak berkah. Makanya pihak PTPN III mencari hari yang tepat.
“Merovasi masjid ataupun rumah ibadah adalah, merupakan pekerjaan mulia,” katanya.
Seperti yang diketahui untuk tahun kerja 2022 kinerja PT Perkebunan Nusantara III masih berada pada posisi yang terbaik.
Untuk itulah kedepan pihak PTPN III akan mengulangi kinerja yang terbaik. Sebab kinerja tahun lalu dan sekarang telah menjadi patokan di dunia perkelapasawitan harus lebih baik.
“Akan tetapi untuk mewujudkan itu, sebagaimana yang dibacakan oleh saritilawah Al-Quran tadi bahwa kita jangan bercerai berai, jangan pula menjalankan Islam itu secara setengah-setengah tapi lakukan secara kaffah,“ ucapnya.
Kembali dikatakan, bahwa masjid sebagai rumah Allah seyogiyanya paling megah bangunannya di seputaran lingkungan masyarakat. Apalagi sebagai tempat berkumpul untuk menjalankan ibadah, mempelajari segala hal yang terkait dengan syariat Islam untuk agar bisa mengabdi kepada Allah SWT.
Makanya diakhirnya di Desember 2022 ini, mesjid yang ada di Kebun Sei Dadap harus selesai dibangun dengan tidak memakan waktu yang terlalu lama.
“Jika sudah berdiri seperti ini, maka tugas kita semua untuk memakmurkan masjid sudah terlaksana. Jadi makmurkanlah masjid Kebun Sei Dadap dan Distrik Asahan akan makmur. Karena di masjid banyak masalah yang bisa kita pecahkan sehingga kinerja Distrik Asahan bisa lebih baik selalu,” katanya mengakhiri. (dimitri)