Mahasiswa Prodi Ikom UINSU Berpeluang Magang di 13 Kementerian

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

MEDAN, DELITIMES.ID – Ratusan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut), berpeluang mengikuti magang melalui program Kampus Merdeka yang tersebar di 13 Kementerian RI.

 “Bentuk nyata program ini dilakukan kerjasama dulu, kemudian mahasiswa dapat magang melalui kemitraan yang ada di DPD RI lewat 13 kementerian,” kata anggota DPD RI Badikenita br Sitepu dalam seminar nasional yang dirangkai dengan acara sosialisasi empat pilar kebangsaan diikuti ratusan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sumut, Jumat (4/11) sore di kampus Tuntungan, Deli Serdang.

Acara seminar nasional dan sosialisasi empat pilar kebangsaan itu dihadiri Wakil Dekan I FIS Dr H Sori Monang M.Th, Wakil Dekan III M Yoserizal Saragih M.Ikom, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dr Muhammad Alfikri S.Sos, M.Si, Sekretaris Prodi Dr Solihah Titin Sumanti MA dan para dosen ilmu komunikasi di lingkungan FIS UIN Sumut.

Badikenita menyebutkan peluang magang bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi terbuka lebar, terutama di Kementerian BUMN melalui perusahaan binaan kementerian tersebut, seperti PT Pelindo, PT Pelni, PT (Persero) PLN, PTPN dan lainnya.

Di bagian lain, anggota DPD RI daerah pemilihan Sumatera Utara ini mengatakan, seorang pemimpin harus peduli terhadap nasib orang lain, tidak bisa jadi pemimpin jika tidak memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang susah.

 “Pemimpin harus bisa mengatur emosinya, kapan saat bersedih dan kapan saat gembira. Kalau banyak ketawa, juga tidak bisa jadi pemimpin. Bersedihlah ketika orang bersedih, dan bersenanglah ketika orang lagi bahagia, jangan orang bersedih kita ketawa,” tutur Badikenita.

Ia juga mengingatkan keberagaman suku dan agama yang ada di tanah air adalah bagian terpenting guna saling kenal mengenal. “Jika semua warga sama dalam suatu tempat, maka akan menyulitkan kita untuk menandai orang lain, dan sama sekali tidak memperlihatkan keindahan,” katanya.

Dia mengingatkan mahasiswa untuk tidak memperdebatkan agama yang dianut. Karena hal tersebut membuat semua pihak tidak jauh dari kebersamaan. Agama adalah suatu keyakinan yang tidak dapat diperdebatkan. Orang yang beragama, berarti tidak kacau. Pilihan terhadap agama tertentu adalah hak azasi yang dimiliki masing-masing.

Wakil Dekan I Dr. H. Sori Monang, M.Th saat tampil sebagai nara sumber memaparkan kepemimpinan merulakan hal yang memegang peran dominan. Upaya yang dimaksud adalah untuk meningkatkan prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok atau organisasi

Dia menyebutkan, tujuan dari kepemimpinan adalah untuk mencapai sebuah target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin dicapai. “Target-target yang sudah ditentukan itu, dapat terlaksana karena adanya sikap kepemimpinan,” kata Sori Monang yang calon Ketua Umum DPP KAMUS ini..

Wakil Dekan III FIS M.Yoserizal Saragih, M.Ikom mewakili Dekan FIS ketika membuka kegiatan tersebut memaparkan betapa pentingnya merajut kebersamaan antara suku dan agama dalam kontek Pancasila. Kebersamaan adalah modal utama dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia.

 “Tidak dapat kita bayangkan bagaimana nasib bangsa ini tanpa adanya kebersamaan. Banyak negara yang rakyatnya hidup dalam kekacauan, karena negara tersebut tidak ada kebersamaan,” kata Saragih, dosen yang akrab dengan mahasiswa ini.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FIS UIN Sumut Dr Muhammad Alfikri, M.Si mengharapkan kerjasama di 13 kementerian RI segera terealisasi. Jika program tersebut berjalan, maka peluang kerja mahasiswa setelah magang di perusahaan milik kementerian akan terealisasi.

 “Dan ini adalah satu-satunya program studi ilmu komunikasi yang ada di Sumatera Utara bekerjasama di 13 kementerian RI. Saya sangat berharap, rencana ini secepatnya berjalan,” kata Muhammad Al fikri.

Alfikri juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Badikenita br Sitepu selaku anggota DPD/MPR RI di Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sumut. Dia berharap pertemuan ini sebagai langkah awal membangun kerjasama lebih jauh ke depan, sehingga memberi manfaat besar bagi masa depan mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSU.

Pada kesempatan tersebut, Alfikri meminta dukungan Badikenita br Sitepu agar mahasiswa Prodi Ikom dapat magang di berabagai instansi lainnya, sehingga lulusan Prodi Ikom menjadi lulusan kompetitif dan siap bekerja di pasar kerja.

“Berkad dukungan Badikenita, semoga kampus kita menjadi kampus merdeka belajar. Kita yakin melalui Kampus Merdeka belajar mahasiswa menjadi lebih punya empati, creativity, skill, dan experience,” kata putra mantan Rektor IAIN Sumut Prof. Dr. H A Yakub Matondang ini. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mahasiswa Prodi Ikom UINSU Berpeluang Magang di 13 Kementerian

MEDAN, DELITIMES.ID – Ratusan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut), berpeluang mengikuti magang melalui program Kampus Merdeka yang tersebar di 13 Kementerian RI.

 “Bentuk nyata program ini dilakukan kerjasama dulu, kemudian mahasiswa dapat magang melalui kemitraan yang ada di DPD RI lewat 13 kementerian,” kata anggota DPD RI Badikenita br Sitepu dalam seminar nasional yang dirangkai dengan acara sosialisasi empat pilar kebangsaan diikuti ratusan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sumut, Jumat (4/11) sore di kampus Tuntungan, Deli Serdang.

Acara seminar nasional dan sosialisasi empat pilar kebangsaan itu dihadiri Wakil Dekan I FIS Dr H Sori Monang M.Th, Wakil Dekan III M Yoserizal Saragih M.Ikom, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dr Muhammad Alfikri S.Sos, M.Si, Sekretaris Prodi Dr Solihah Titin Sumanti MA dan para dosen ilmu komunikasi di lingkungan FIS UIN Sumut.

Badikenita menyebutkan peluang magang bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi terbuka lebar, terutama di Kementerian BUMN melalui perusahaan binaan kementerian tersebut, seperti PT Pelindo, PT Pelni, PT (Persero) PLN, PTPN dan lainnya.

Di bagian lain, anggota DPD RI daerah pemilihan Sumatera Utara ini mengatakan, seorang pemimpin harus peduli terhadap nasib orang lain, tidak bisa jadi pemimpin jika tidak memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang susah.

 “Pemimpin harus bisa mengatur emosinya, kapan saat bersedih dan kapan saat gembira. Kalau banyak ketawa, juga tidak bisa jadi pemimpin. Bersedihlah ketika orang bersedih, dan bersenanglah ketika orang lagi bahagia, jangan orang bersedih kita ketawa,” tutur Badikenita.

Ia juga mengingatkan keberagaman suku dan agama yang ada di tanah air adalah bagian terpenting guna saling kenal mengenal. “Jika semua warga sama dalam suatu tempat, maka akan menyulitkan kita untuk menandai orang lain, dan sama sekali tidak memperlihatkan keindahan,” katanya.

Dia mengingatkan mahasiswa untuk tidak memperdebatkan agama yang dianut. Karena hal tersebut membuat semua pihak tidak jauh dari kebersamaan. Agama adalah suatu keyakinan yang tidak dapat diperdebatkan. Orang yang beragama, berarti tidak kacau. Pilihan terhadap agama tertentu adalah hak azasi yang dimiliki masing-masing.

Wakil Dekan I Dr. H. Sori Monang, M.Th saat tampil sebagai nara sumber memaparkan kepemimpinan merulakan hal yang memegang peran dominan. Upaya yang dimaksud adalah untuk meningkatkan prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok atau organisasi

Dia menyebutkan, tujuan dari kepemimpinan adalah untuk mencapai sebuah target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin dicapai. “Target-target yang sudah ditentukan itu, dapat terlaksana karena adanya sikap kepemimpinan,” kata Sori Monang yang calon Ketua Umum DPP KAMUS ini..

Wakil Dekan III FIS M.Yoserizal Saragih, M.Ikom mewakili Dekan FIS ketika membuka kegiatan tersebut memaparkan betapa pentingnya merajut kebersamaan antara suku dan agama dalam kontek Pancasila. Kebersamaan adalah modal utama dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia.

 “Tidak dapat kita bayangkan bagaimana nasib bangsa ini tanpa adanya kebersamaan. Banyak negara yang rakyatnya hidup dalam kekacauan, karena negara tersebut tidak ada kebersamaan,” kata Saragih, dosen yang akrab dengan mahasiswa ini.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FIS UIN Sumut Dr Muhammad Alfikri, M.Si mengharapkan kerjasama di 13 kementerian RI segera terealisasi. Jika program tersebut berjalan, maka peluang kerja mahasiswa setelah magang di perusahaan milik kementerian akan terealisasi.

 “Dan ini adalah satu-satunya program studi ilmu komunikasi yang ada di Sumatera Utara bekerjasama di 13 kementerian RI. Saya sangat berharap, rencana ini secepatnya berjalan,” kata Muhammad Al fikri.

Alfikri juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Badikenita br Sitepu selaku anggota DPD/MPR RI di Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sumut. Dia berharap pertemuan ini sebagai langkah awal membangun kerjasama lebih jauh ke depan, sehingga memberi manfaat besar bagi masa depan mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSU.

Pada kesempatan tersebut, Alfikri meminta dukungan Badikenita br Sitepu agar mahasiswa Prodi Ikom dapat magang di berabagai instansi lainnya, sehingga lulusan Prodi Ikom menjadi lulusan kompetitif dan siap bekerja di pasar kerja.

“Berkad dukungan Badikenita, semoga kampus kita menjadi kampus merdeka belajar. Kita yakin melalui Kampus Merdeka belajar mahasiswa menjadi lebih punya empati, creativity, skill, dan experience,” kata putra mantan Rektor IAIN Sumut Prof. Dr. H A Yakub Matondang ini. (ehm)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email
Share on print

Related Posts

Berita Terkini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *